Hati-Hati, Nyeri Dada Penyakit Jantung Bisa Timbul Saat Mudik

Anda yang memiliki penyakit jantung harus berhati-hati apabila alami nyeri dada dalam perjalanan mudik.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Jun 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2018, 12:30 WIB
Pemudik Motor Mulai Masuki Jalur Kalimalang
Keramaian arus mudik pesepeda motor memadati Jalur Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/6) pagi. Data sementara tercatat hingga pagi ini sekitar 40 ribuan kendaraan roda dua melintas jalur Kalimalang arah Pantura. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Perjalanan mudik kerap terasa melelahkan. Bahkan, bagi beberapa orang, hal tersebut bisa menimbulkan penyakit ketika sedang menuju ke kampung halaman. Salah satu yang harus diwaspadai muncul saat mudik adalah penyakit jantung.

Perjalanan mudik dengan kendaraan pribadi bisa menjadi suatu hal yang fatal apabila orang dengan penyakit jantung tidak mampu mempersiapkan dirinya dengan baik.

Maka, orang dengan penyakit jantung harus berhati-hati apabila ingin melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman dengan kendaraan pribadi. Apalagi, jika dalam perjalanan mengalami perasaan nyeri dada.

"Misalnya lagi mudik nih tiba-tiba ada nyeri dada, coba diperiksa. Nyeri dada khas penyakit jantung itu ada di dada tengah. Bentuknya seperti ditusuk, berat terus menjalar ke lengan kiri, tangannya seperti kesemutan, terus tembus ke punggung," ujar kardiologis, dr. Ade Meidian Ambari, ketika ditemui Health Liputan6.com di Jakarta Barat. Ditulis Rabu (13/6/2018).

"Biasanya disertai dengan keringat dingin, basah, hati-hati serangan jantung."

Ade meminta orang dengan penyakit jantung agar selalu membawa obat-obatan pribadinya selama perjalanan mudik menuju kampung halaman hingga tiba di tujuan.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Pergi ke Posko Kesehatan

Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran yang diprediksi puncak arus mudik, kendaraan pemudik yang melintasi ruas tol Jakarta-Cikampek mengalami kemacetan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Apabila merasakan hal tersebut dalam perjalanan, Ade menyarankan untuk segera pergi ke posko kesehatan yang tersedia.

"Posko kesehatan kan banyak sekarang. Di tol sudah ada, sudah belajar banyak dari yang lalu," kata dokter Anggota Departemen Keorganisasian Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) tersebut.

"Mereka yang pertama kali (kena serangan jantung)itu bahaya. Jadi harus cepat. Kita punya waktu cuma 12 jam untuk menyelamatkan otot jantung," ucap Ade.

Apabila Anda berada membutuhkan bantuan seputar informasi kesehatan maupun pertolongan, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyarankan untuk menghubungi 119.

"Ada public safety center di 119 yang pusat komandonya nasional ada di Kemenkes. Artinya, bilamana kita memerlukan informasi atau ingin mengetahui, atau ada butuh pertolongan tekan saja 119. Jadi mereka punya cabang punya jaringan sebanyak 174 PSC yang sudah ada," kata Menkes.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya