Suka Menyendiri Pertanda Orang Cerdas

Sebuah penelitian mengungkapkan, orang cerdas tidak terlalu nyaman saat bersosialisasi dengan teman-temannya.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Des 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2018, 11:00 WIB
Ilustrasi orang cerdas
Ilustrasi orang cerdas (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Orang biasanya lebih senang jika berkumpul bersama teman-teman mereka. Namun, sebuah penelitian menyatakan hal itu belum tentu berlaku bagi mereka yang memiliki kepintaran lebih dari yang lain atau orang cerdas.

Mengutip Bussiness Insider Singapore pada Kamis (20/12/2018), penelitian yang dipimpin oleh para psikologi di Singapore Management University dan London School of Economics menemukan tentang hal ini. Umumnya, orang akan lebih bahagia ketika menghabiskan waktu bersama teman-temannya, kecuali orang cerdas.

Para peneliti menarik kesimpulan ini setelah melakukan dua penelitian. Keduanya melihat data dari National Longitudinal Study of Adolescent Health, yang melibatkan wawancara dengan lebih dari 15 ribu orang antara 18 hingga 28 tahun di 2001 dan 2002.

 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Dua penelitian

Ilustrasi orang cerdas
Ilustrasi orang cerdas (iStockphoto)​

Untuk studi pertama, para peneliti melihat hubungan antara tiga faktor: skor peserta pada tes kecerdasan, kepadatan populasi di area tempat tinggal, dan seberapa puas peserta dengan kehidupan mereka.

Hasilnya menunjukkan, orang-orang umumnya lebih bahagia ketika berada di area yang berpenduduk lebih sedikit. Kecuali untuk orang yang memiliki kecerdasan tinggi.

Untuk studi kedua, para peneliti melihat hubungan antara skor IQ peserta, kepuasan hidup, serta seberapa sering sosialisasi dengan teman-teman. Semakin banyak waktu yang mereka habiskan untuk bersosialisasi, mereka semakin bahagia. Terkecuali orang yang pintar.

"Individu yang lebih cerdas mengalami kepuasan hidup yang lebih rendah ketika sosialisasi lebih sering dengan teman-temannya," tulis para peneliti dikutip dari ncbi.nlm.nih.gov.

 

Orang cerdas lebih mudah beradaptasi

Ilustrasi orang cerdas
Ilustrasi orang cerdas (iStockphoto)​

Para peneliti mengaitkan hal tersebut dengan teori kebahagiaan savana. Yakni otak manusia menanggapi "konsekuensi leluhur" dari lingkungannya, yang berwujud pada kesejahteraan yang bervariasi.

Kembali di masa lalu, saat nenek moyang kita masih berburu, menghabiskan waktu dengan orang lain penting untuk bertahan hidup.

Namun, mengutip dari Reader's Digest, beberapa orang dengan IQ yang lebih tinggi tidak mengikuti norma itu. Beberapa ilmuwan meyakini inilah mengapa orang otak cerdas lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang tidak biasa. Seperti sendirian atau tinggal di komunitas yang padat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya