Liputan6.com, Jakarta Berhati-hatilah jika sedang berhubungan seks. Kasus penis patah di Inggris ini mungkin bisa menjadi sebuah pelajaran untuk lebih waspada ketika melakukan penetrasi.
Sean Mardsen dari Shropshire, Inggris menceritakan bahwa dia mematahkan penisnya saat berhubungan intim. Bahkan, dia bisa mendengar bunyi saat alat kelaminnya tersebut cedera. Setelah itu, dia mengatakan bahwa organ tersebut mulai membengkak seukuran botol anggur.
Baca Juga
"Aku mendengarnya patah dan aku langsung berkata kepada Louise (istrinya) bahwa ada sesuatu yang salah," ujarnya pada SWNS seperti dikutip dari Fox News pada Jumat (1/2/2019).
Advertisement
Pria berusia 48 tahun itu segera memegang alat kelaminnya. Dia merasakan penisnya tiba-tiba terus membesar. "Saya memegangnya dan itu tumbuh dan tumbuh. Saya tidak berpikir itu akan berhenti," tambahnya.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Kondisi yang jarang terjadi
Louise segera menghubungi petugas medis. Dia dibawa ke Royal Shrewsbury Hospital. Dokter mendiagnosisnya terkena fraktur penis dan segera melakukan prosedur darurat untuk memperbaiki uretranya.
"Rasa sakit itu sudah melewati batas," kata Mardsen.
"Itu sangat menyiksa. Ini datang secara bertahap. Aku benar-benar bisa melihat di mana dia patah. Saya tahu bahwa saya harus pergi ke rumah sakit."
Mardsen dilaporkan sudah keluar dari rumah sakit keesokan harinya. Dokter memintanya untuk menghindari hubungan seksual selama beberapa minggu, sembari menunggu hingga kateter dan tabung uretra temporer-nya boleh dilepas.
Mengutip Men's Health, penis patah memang kondisi yang tidak sering terjadi. Namun, ada baiknya pria lebih berhati-hati ketika berhubungan seks.
Dalam sebuah penelitian di Brasil, setengah dari kasus fraktur penis terjadi saat posisi wanita di atas. Hanya 21 persen diakibatkan oleh posisi misionaris. Penulis studi Leonardo Reis mengatakan, hal itu mungkin terjadi ketika pasangan mengendalikan gerakan, sehingga berat tubuhnya menjadi beban untuk penis yang sedang ereksi.
Profesor urologi Jacob Rajfer dari David Geffen School of Medicine UCLA mengatakan, pastikan Anda sepenuhnya ereksi sebelum penetrasi. Jika tidak, alat kelamin lebih rentan mengalami fraktur.
Advertisement