Kenali Penyakit Autoimun yang Renggut Nyawa Ibunda Mikha Tambayong

Kenali seluk-beluk penyakit autoimun yang merengut nyawa Deva Malaihollo, ibunda dari selebritas Mikha Tambayong.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Mar 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 11:00 WIB
[Bintang] Mikha Tambayong Ultah
Penyakit autoimun yang merenggut nyawa ibunda Mikha Tambayong.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit autoimun merenggut nyawa ibunda selebritas muda Mikha Tambayong, Deva Malaihollo. Sang ibu mengembuskan napas terakhir pada Minggu, 3 Maret 2019 setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Premier Jatinegara,  Jakarta Timur.

Musikus Harvey Malaihollo yang merupakan paman Mikha Tambayong mengungkapkan, penyakit autoimun sudah mendera Deva sejak satu tahun lalu. Tak ayal, pengobatan dan perawatan penyakit autoimun terlambat dan sulit untuk disembuhkan.

Pada kasus penyakit autoimun seperti yang dialami ibunda Mikha Tambayong, kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri ternyata malah menyerang antibodi pasien. 

"Ini karena (antibodi) dianggap benda asing. Sampai saat ini, belum diketahui apa yang menyebabkan sistem kekebalan menyerang tubuhnya sendiri," tulis dokter Kartika Mayasari dari KlikDokter, Senin, 4 Maret 2019.

Walaupun penyebab penyakit autoimun belum diketahui, ada hal yang dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun, yakni punya riwayat keluarga dengan penyakit autoimun. Misal, penyakit, seperti lupus dan multiple sclerosis cenderung diturunkan, dikutip dari KlikDokter.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Infeksi dan faktor lingkungan

[Bintang] Mikha Tambayong Ultah
Penyakit autoimun yang dialami ibunda Mikha Tambayong terlambat ditangani.

Ada juga faktor risiko penyakit autoimun terkait infeksi. Infeksi virus dapat memicu sistem kekebalan rapuh dan rusak. Ini mungkin terjadi karena kelemahan genetik menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengatasi virus tertentu. 

"Antibodi kesulitan membedakan protein virus dengan protein tubuh, sehingga menyerang keduanya," tulis dokter Muhammad Anwar Irzan dari KlikDokter.

Selain itu, ada juga faktor lingkungan dan makanan. Paparan zat kimia pada lingkungan dan makanan akan membuat sel-sel kekebalan di dalam usus menyortir setiap zat yang kita makan. Apakah zat itu berbahaya dan tidak.

Saat penyortiran zat berlangsung, kemungkinan terjadi kesalahan, yang menyebabkan antibodi menyerang tubuh penderita sendiri. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya