Gejala Darah Tinggi (Hipertensi) yang Perlu Diketahui, Pencegahan Lebih Penting

Selalu menjaga pola hidup sehat ya.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 10 Mar 2019, 21:38 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2019, 21:38 WIB
Ilustrasi Hipertensi, Tekanan Darah, Tekanan Darah Tinggi (iStockphoto)
Gejala hipertensi (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan adalah salah satu anugerah dari Tuhan yang harus dijaga sebaik-baiknya. Memiliki tubuh yang sehat adalah harta yang paling berharga. Jika kondisi tubuh sehat dan fit maka semua aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan baik dan lancar

Dengan pola hidup yang sehat, kamu bisa terhindar dari berbagai penyakit. Salah satunya adalah darah tinggi atau hipertensi. Penyakit darah tinggi terkadang kerap diabaikan karena sebagian orang tak mengetahui apa saja gejala darah tinggi (hipertensi). Mereka akan menyadarinya saat tubuh telah terjadi komplikasi saat diperiksa oleh medis.

Penyakit darah tinggi di Indonesia

Tentu kamu sudah tak asing lagi mendengar penyakit darah tinggi atau hipertensi. Penyakit ini masih banyak ditemui dan dialami banyak orang di Indonesia. Darah tinggi umumnya diderita oleh orang dewasa. Walaupun tak menutup kemungkinan banyak anak remaja yang telah menderita darah tinggi.

Indonesia yang masih termasuk negara berkembang, cenderung memiliki pola hidup yang tidak sehat. Salah satunya jarang berolah raga atau melakukan aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan tak sehat.

Kelima negara tertinggi dengan penderita kasus penyakit darah tinggi yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, India, Indonesia dan Rusia. Padahal penyakit ini bisa kamu lihat dari berbagai gejala darah tinggi (hipertensi) yang muncul.

Akibat dari penyakit darah tinggi (hipertensi)

Jika seseorang menderita penyakit darah tinggi (hipertensi) maka tubuhnya dengan mudah mengalami berbagai gangguan kesehatan. Hal tersebut karena penyakit darah tinggi (hipertensi) langsung mempengaruhi kinerja dari aktivitas jantung.

Tekanan darah tinggi tentu saja membuat kinerja jantung dalam memompa darah pada pembuluh darah arteri menjadi lebih kuat dari kondisi batas normalnya. Jika hal tersebut telah terjadi lama, akibatnya dinding pembuluh darah atau otot jantung akan menebal. Otot jantung yang membesar bukanlah sesuatu yang baik.

Naiknya tekanan darah juga berdampak pada pembuluh darah di ginjal. Ringkasnya, jika pembuluh darah bekerja lebih ektra maka otot jantung akan menebal dan juga akan berpengaruh pada alur darah menuju ginjal. Jantung dan ginjal adalah dua organ tubuh yang sangat vital jika terjadi gangguan atau kerusakan.

Maka dari itu penting bagi kamu untuk selalu memerhatikan pola hidup dan pla makan sehari-hari. Selain itu juga perlu mewaspadai gejala darah tinggi (hipertensi).

Gejala – gejala darah tinggi (hipertensi) yang perlu diketahui

Dilansir Liputan6.com, Minggu (10/3/2019) dari berbagai sumber, berikut beberapa gejala darah tinggi (hipertensi) yang bisa kamu perhatikan agar mengetahui kondisi seperti apa tubuh saat terkena penyakit darah tinggi (hipertensi).

Tekanan darah di atas normal dan sering sakit kepala

Ilustrasi sakit kepala
Ilustrasi sakit kepala (Sumber: Istockphoto)

1. Tekanan darah di atas normal atau lebih dari 130/80

Salah satu ahli jantung di Nano Health Associates di Florida, Adam Spalver, M.D., mengatakan bahwa “Hanya karena tidak terlihat, tidak berarti itu tidak ada di sana,” Kamu bisa cek sendiri tekanan darahmu dirumah dengan sebuah alat yang banyak dijual di apotek.

Tekanan darah dapat berubah tergantung dari aktivitasmu, hidrasi, pola tidur, dan faktor – faktor lainnya. Saat kamu ingin mengecek tekanan darah, usahakan saat berada kondisi tenang.

Normalnya, tekanan darah berkisar pada 120/80 mmHG. Untuk orang yang menderita darah tinggi, tekanan darahnya bisa mencapai 130/80 mmHG hingga 140/90 mmHG secara berturut-turut.

2. Tidak fokus dan kerap sakit kepala

Gejala darah tinggi (hipertensi) juga dapat dikenali dari sering tidak fokusnya seseorang dan sering mengalami sakit kepala ringan atau kronis. Gejala darah tinggi (hiertensi) ini akan terlihat jika tekanan darahmu sudah sangat tinggi.

Beberapa orang yang mengalami darah tinggi yang sudah parah bahkan bisa sakit kepala yang diiringi dengan mimisan. Hal tersebut disebut krisis hipertensi dan harus segera di bawa ke UGD atau rumah sakit.

 

 

Merasa sulit buang air kecil dan sulit mengontrol keseimbangan.

3. Merasa sulit buang air kecil dan kembung

Penderita darah tinggi (hipertensi) kerap merasakn sulitnya saat buang air kecil. Hal ini karena tekanan darah yang memengaruhi kinerja ginjal. Ginjal akan turut mengalami dampak dari lonjakan tekanan darah pada tubuh.

Ginjal yang kinerjanya menurun dalam menyaring racun, akan menurunkan produksi urinnya pula. Maka dari itu, penderita akan mengalami kesulitan buang air kecil atau bahkan sedikit yang dibarengi dengan konsisi perut yang kembung.

4. Sulit mengontrol keseimbangan

Akibat dari kerap merasakan pusing, gejala darah tinggi (hipertensi) yang dialami seseorang adalah sulitnya menjaga keseimbangan. Hal ini bisa juga menjadi tanda awal stroke akibat tekanan darah yang tinggi.

Jika kamu merasa tiba-tiba pusing dan kehilangan keseimbangan tanpa alasan tertentu, bisa jadi hal tersebut adalah gejala darah tinggi (hipertensi) yang perlu kamu waspdai dan segeralah untuk periksa ke dokter.

Kondisi pandangan pada mata menjadi buram

Ilustrasi gejala hipertensi mata buram
Ilustrasi gejala hipertensi mata buram (Sumber: Istockphoto)

Dari gejala darah tinggi (hipertensi) yang memengaruhi sistem kerja jantung, ginjal bahkan otak juga memengaruhi penglihatan. Tekanan darah yang ada pada tubuh akan berdampak pula pada pembuluh darah pada mata yang membuat pandangan mata tiba-tiba menjadi buram.

Jika darah tinggi (hipertensi) sudah parah dan tidak terkontrol, maka bisa menyebabkan kebutaan pada seseorang. Gejala darah tinggi (hipertensi) memang sebaiknya diperhatikan dan diwaspadai karena akan berdampak sangat fatal bagi kesehatan tubuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya