Hindari Makanan Ini Saat Buka Puasa atau Sahur agar Bau Mulut Tidak Kian Menyengat

Ada makanan yang perlu dihindari saat berbuka puasa dan sahur agar bau mulut tidak kian menyengat.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Mei 2020, 05:33 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 10:00 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Ada makanan yang harus dihindari saat puasa agar bau mulut tidak kian menyengat. Makanan yang berbau tajam sebaiknya tidak dimakan, baik saat berbuka puasa maupun sahur.

"Makanan berbau tajam, seperti jengkol, petai, bawang, dan durian harus dihindari saat puasa. Karena membuat bau mulut kian menyengat juga," ujar dokter gigi Dina Adrianti dalam talkshow "Menghilangkan Bau Mulut Saat Puasa" di Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, ditulis Selasa (28/5/2019).

Bagi pecinta jengkol dan petai mungkin tidak tahan dengan untuk memakannya saat berbuka puasa. Lantas bagaimana jika tidak tahan untuk memakannya?

"Kalau enggak kuat (buat makan jengkol dan petai) gimana? Ya, sebenarnya sebaiknya lebih baik dihindari sih," lanjut Dina.

Bau tajam yang keluar dari petai dan jengkol cukup lama hilangnya. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamaan, terlebih lagi saat puasa. Bau mulut tidak sedap yang biasa dialami saat puasa akan makin buruk.

 

Simak video menarik berikut ini:


Cegah bau mulut

Ilustrasi bau mulut
Cegah bau mulut. Sumber foto: unsplash.com/Iñaki del Olmo.

Ada cara mencegah bau mulut jadi terlalu menyengat saat puasa. Selain rajin sikat gigi, sebenarnya sebelum puasa, rongga mulut dipersiapkan kebersihannya.

"Dibersihkkanl bila ada karang gigi. Karang gigi yang menumpuk membuat gusi meradang. Saat kita menggosok gigi mudah pendarahan. Ini bisa sebabkan bau mulut," Dina melanjutkan.

Salah satu penyebab bau mulut adalah kurangnya cairan air ludah di dalam mulut, yang menjadikan mulut kering. Jika kebersihan gigi dan mulut terjaga, tapi bau mulut masih terbilang menyengat. Itu bisa disebabkan cairan yang kita minum terlalu sedikit.

"Jadi, sebelum imsak, minum air putih yang banyak," ujar dokter yang berpraktik di RS Anak Bunda Harapan Kita Jakarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya