Siapkan Bekal untuk Anak Sebagai Bentuk Perlindungan Orangtua

Membawa bekal ke sekolah mencegah anak dari penyakit-penyakit berbahaya

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 06:00 WIB
Masak
Ilustrasi mempersiapkan bekal makan siang untuk anak (Foto: Istockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Bagaimana Bunda, di minggu pertama masuk sekolah ini apakah Anda sudah menyiapkan bekal untuk putra dan putri Anda? Walau terkesan sederhana, bekal memberi banyak keuntungan yang sayangnya seringkali diabaikan.

Oleh sebab itu, meluangkan sedikit waktu untuk mempersiapkan bekal makan siang sangat penting bagi orangtua sebagai bentuk cinta kasihnya. Sekaligus bentuk perhatian Bunda terhadap asupan gizi anak sehari-hari.

Membekali anak dengan bekal makan siang adalah salah satu cara orang tua untuk membiaskan anak untuk tidak janjan sembarang di sekolah. Sebab, jajanan di sekolah umunya tidak baik bagi kesehatan anak dan belum tentu bersih dalam proses pembuatannya.

Berbeda halnya jika membawa bekal sendiri dari rumah. Kebersihan dan juga kecukupan gizi bagi anak dapat terpenuhi dengan baik. Dengan begitu, anak dapat beraktivtas dan belajar secara optimal.

 

Keuntungan Membawa Bekal ke Sekolah

Wanita Memasak
Ilustrasi Ibu yang Sedang Mempersiapkan Bekal untuk Anak (iStockphoto)

 

Dengan membawa bekal dari rumah tidak hanya mengurangi tingkat keinginan anak untuk jajan sembarang tetapi juga menghindari risiko penyakit. Berikut ini merupakan penyakit yang bisa terjadi akibat tidak membawa bekal, seperti dikutip dari situs Health pada Kamis, 18 Juli 2019.

1. Diare

Diare adalah penyakit yang sering ditemui lantaran anak jajan sembarangan. Sebab, jajanan yang disajikan tidak pada tempatnya besar kemungkinan terpapar beragam kuman berbahaya.

Apa bila kuman berbahaya ini masuk dalam tubuh bisa berdampak pada infeksi saluran pencernaan. Sehingga memicu penyakit diare.

2. Tifus

Tifus merupakan penyakit yang diakibatkan adanya bakteri Salmonella Typhii. Sejenis bakteri yang berada di makanan atau minuman yang tidak higienis. Tanda-tandanya, terjadi demam yang terjadi lebih dari satu pekan, diare, mual-mual, dan muntah-muntah.

 

Usahakan Bawa Bekal ke Sekolah

Memasak
Ilustrasi memasak bekal untuk anak (iStockphoto)

 

3. Obesitas

Kemungkinan terjadinya obesitas juga dapat terjadi. Hal tersebut diakibatkan asupan gizi yang berlebih.

Beda halnya jika anak membawa bekal dari rumah, asupan gizi diterima anak dalam kadar yang cukup dan seimbang.

Asheley Shinner, seorang profesor kedokteran di Duke University bersama dengan rekan-rekannya melakukan penelitian mengenai tingkat kelebihan berat badan dan obesitas pada anak-anak.

Hasilnya, dari 2013 hingga 2014, 33 persen anak-anak kelebihan berat badan dan 26 persen dianggap mengalami obesitas.

4. Alergi

Alergi pada suatu makanan akan membawa dampak yang cukup serius. Akibatnya muncul gatal-gatal pada kulit, bentol dan kemerahan, sesak napas, muntah, diare, hingga buang air berdarah.

Hal tersebut bisa terjadi disebabkan anak jajan sesuatu tanpa tahu bahan-bahan apa saja yang ada di dalamnya. Bisa jadi telur, kacang-kacangan, seafood, susu yang berdampak pada alergi anak.

5. Kanker

Kita tentu tidak tahu bahan-bahan seperti apa yang digunakan dalam jajanan sekolah. Penggunaan zat pewarna alami sebenarnya baik jika digunakan dalam kadar yang normal.

Tapi tidak sedikit pedagang yang mengunakan bahal yang tidak alami untuk mengepres modal mereka. Zat pewarna tekstil yang digunakan sebagi campuran makanan justru memicu terjadinya kanker dalam tubuh.

Penulis : Eflien Anggelien

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya