5 Macam Penyakit Retina Seperti yang Dialami Thareq Habibie

Penyakit retina seperti yang dialami Thareq Habibie bisa memengaruhi bagian mana pun dari retina, jaringan selaput tipis di dalam dinding belakang mata.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 14 Sep 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2019, 10:00 WIB
Penyakit Mata Glaukoma
Penyakit Mata Glaukoma (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tampil dengan mengenakan penutup mata atau eyepatch sebelah kanan, Thareq Habibie mencuri perhatian kala mengumumkan ayahnya, BJ Habibie, berpulang, pada Rabu, 11 September 2019. Selama beberapa hari warganet bertanya-tanya apa yang menyebabkan Thareq memakai eyepatch seperti tokoh Nick Fury di film Avengers.

Rasa penasaran warganet terjawab ketika kakak Thareq, Ilham Habibie, menjelaskan bahwa adiknya itu menderita penyakit retina mata yang disebut dengan glaukoma.

Melansir laman Mayoclinic, penyakit retina mata atau retinal disease sangatlah bervariasi. Namun, sebagian besar menyebabkan simtom visual.

Penyakit retina bisa memengaruhi bagian mana pun dari retina, jaringan selaput tipis di dalam dinding belakang mata. Retina mengandung jutaan sel yang sensitif terhadap cahaya serta sel saraf lain yang menerima dan mengatur informasi visual. Retina mengirim informasi ini ke otak melalui saraf optik yang membuat seseorang mampu melihat.

Sebagian besar dari penyakit retina mata memiliki tanda atau gejala yang sama, seperti:

  • Melihat bintik atau gambaran serupa sarang laba-laba yang mengambang
  • Penglihatan kabur atau distorsi (garis lurus tampak bergelombang)
  • Kelemahan pada daya lihat samping
  • Kehilangan penglihatan

 

5 Penyakit Retina

Ilustrasi mata
Ilustrasi mata. Sumber foto: pixabay.com/CC0 Creative Commons.

Mengutip laman icarespecialists, ada lima penyakit retina yang cukup serius yang bisa dialami seseorang, yakni:

Floaters

Bila Anda merasakan ada titik-titik mengambang di penglihatan maka artinya mengalami floaters. Kondisi ini bisa disebabkan oleh usia lanjut. Tapi hal itu juga bisa dialami oleh mereka yang menderita rabun dekat yang cukup parah.

Floaters juga bisa disebabkan oleh retina yang sobek. Bila sobekannya tak diperbaiki, hal itu bisa menyebabkan lepasnya retina. Ini karena cairan yang berkumpul di belakang retina, menyebabkannya terlepas dari mata.

Degenerasi makular

Degenerasi makular merupakan kondisi terkait usia lanjut yang menyebabkan hilangnya penglihatan. Kondisi ini umum dialami mereka yang berusia 55 tahun ke atas.

Penyakit mata akibat diabetes

Mereka yang memiliki diabetes lebih rentan mengalami kerusakan retina. Tandanya berupa penglihatan kabur, penglihatan ganda, floaters atau titik hitam, sensasi tekanan atau nyeri pada salah satu atau kedua mata. Selain itu, diabetesi juga mengembangkan risiko terkena glaukoma dan katarak.

Terlepasnya retina

Seperti telah disebut sebelumnya, terlepasnya retina bisa terjadi ketika terlalu banyak cairan berkumpul di belakang retina. Risiko ini semakin meningkat pada individu yang mengalami hal berikut:

- Rabun dekat ekstrem

- Pernah mengalami retina lepas di salah satu mata

- Faktor keturunan

- Pernah menjalani operasi katarak

- Adanya gangguan mata lain

- Cedera mata

Retinitis pigmentosa

Ini adalah kondisi genetika yang menyebabkan penurunan kemampuan retina. Kehilangan penglihatan secaraa bertahap terjadi karena matinya saraf mata. Sindrom Usher, sindrom Bardet-Biedel, penyakit Refsum, dan penyakit rod-cone adalah beberapa contoh yang bisa diklasifikasikan daam retinitis pigmentosa.

Jadi, sebaiknya segera periksakan ke dokter ketika Anda merasakan perubahan pada indera penglihatan. Pemeriksaan sedini mungkin bisa mencegah masalah mata berkembang menjadi penyakit serius.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya