Pasien Oftalmopati Graves Berisiko Alami Kebutaan, Kenapa?

Risiko kebutaan pada pasien OG muncul akibat paparan bakteri yang masuk ke mata.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Okt 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 09:00 WIB
Mata katarak
Ilustrasi mata buta (sumber: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Pasien Oftalmopati Graves (OG) berisiko mengalami kebutaan. Risiko kebutaan meningkat karena pasien OG mengalami kelainan mata parah yang ditandai mata menonjol keluar.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan Imam Subekti menjelaskan bahwa kebutaan pada pasien OG muncul akibat paparan bakteri yang masuk ke mata.

"Buta karena kornea mata rusak akibat terpapar udara dan bakteri. Ketika tidur, pasien tidak sadar matanya terbuka. Jadi, bakteri pun masuk, lalu menimbulkan infeksi," jelas Imam usai konferensi pers "Kolaborasi dalam Pengelolaan Tiroid di Indonesia", saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, ditulis Rabu (16/10/2019).

Oftalmopati Graves adalah penyakit autoimun yang ditandai produksi hormon tiroid berlebihan. Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami kelainan bentuk mata, seperti mata menonjol.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Mata Sulit Menutup

Adanya bakteri yang masuk ke mata pasien Oftalmopati Graves juga akibat mata tidak bisa menutup. Penonjolan bola mata membuat kelopak mata pasien OG jadi sulit menutup.

"Bakteri mudah masuk ya karena itu tadi. Kedua bola mata yang menonjol sulit atau tidak bisa menutup," Imam menerangkan.

Gejala kelainan mata pada pasien OG berawal dari mata terasa sepet dan pedih. Lalu, timbul keluhan mata, yakni mata bengkak kiri dan kanan.

"Pada tahap lanjut, penarikan otot bola mata. Bola mata jadi bentuknya ke depan (menonjol)," ujar Imam yang sehari-hari praktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Untuk memperbaiki bentuk mata dilakukan dengan operasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya