Di Konferensi Internasional, Hasto Wardoyo Ungkap Capaian Kesehatan Reproduksi

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo ungkap pencapaian kesehatan reproduksi Indonesia di konferensi internasional.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2019, 21:00 WIB
Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam acara Nairobi Summit, ICPD 25 (International Conference on Population and Development ke 25) yang dilaksanakan pada 12-14 November 2019 di Nairobi, Kenya. (Dok Humas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN)

Liputan6.com, Nairobi Di konferensi internasional, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menegaskan komitmen Indonesia dalam peningkatan kesehatan reproduksi serta ibu dan anak. Apalagi sepanjang 25 tahun ini, Indonesia telah mencapai beberapa target SDGs 2030.

Capaian target SDGs 2030 Indonesia berupa peraturan, kebijakan, strategi kesehatan reproduksi, keluarga berencana, dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan juga jaminan kesehatan.

“Hasil nyata yang telah dicapai Indonesia, antara lain dari kesehatan reproduksi. Pengguna kontrasepsi modern meningkat menjadi lebih dari 50 persen serta banyaknya kelahiran selama setahun per 1. 000 wanita pada kelompok umur tertentu (Age Specific Fertility Rate/ASFR) menurun menjadi 36 per 1.000 perempuan," papar Hasto Wardoyo saat memberikan presentasi singkat dalam acara Nairobi Summit dalam rangka ICPD 25 (International Conference on Population and Development ke 25), sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (15/11/2019).

"Ada juga meningkatnya persentase persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan, capaiannya 90 persen. Tetapi Indonesia masih harus menghadapi beberapa tantangan, seperti kematian ibu dalam persalinan, kekerasan rumah tangga, dan pernikahan dini”.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Komitmen Prioritas Nasional

Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam acara Nairobi Summit, ICPD 25 (International Conference on Population and Development ke 25) yang dilaksanakan pada 12-14 November 2019 di Nairobi, Kenya. (Dok Humas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN)

Masih adanya tantangan yang harus dihadapi Indonesia, Hasto menyampaikan, komitmen prioritas nasional, sebagai berikut:

1.    Mengakhiri unmet need untuk keluarga berencana

2.    Mengakhiri kematian ibu saat hamil dan melahirkan

3.    Mengakhiri kekerasan dan praktik-praktik berbahaya terhadap perempuan dan anak perempuan

Sebagai langkah konkret pencapaian komitmen tersebut, beberapa rencana pemerintah Indonesia, antara lain:

1.  Meningkatkan anggaran nasional untuk program keluarga berencana

2.  Meningkatkan batas usia boleh menikah menjadi 19 tahun dan mendukung Undang-Undang untuk memerangi kekerasan seksual dalam berbagai aspek kehidupan

3.  Mengintegrasikan sepenuhnya keluarga berencana, reproduksi, dan kesehatan ibu dan anak di bawah jaminan kesehatan, dan melibatkan masyarakat setempat

4.   Komitmen melakukan 100 persen standar pelayanan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) dan menghadirkan tenaga kesehatan terampil bagi seluruh ibu di Indonesia

5.   Meningkatkan kemitraan publik-swasta untuk sepenuhnya mendukung komitmen nasional

Sukseskan SDGs

Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo bersama delegasi Indonesia dalam acara Nairobi Summit, ICPD 25 (International Conference on Population and Development ke 25) yang dilaksanakan pada 12-14 November 2019 di Nairobi, Kenya. (Dok Humas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN)

Konferensi ICPD yang dilaksanakan pada 12-14 November 2019 di Nairobi, Kenya sebagai bukti komitmen pemerintah ikut mensukseskan target ICPD. Sebagai negara peringkat ke 4 dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, Indonesia siap bekerja sama dengan semua negara anggota PBB dan mitra nasional.

"Ini untuk mempercepat komitmen kami di ICPD dan SDGs (Sustainable Development Goals) 2030 dalam semangat inklusivitas dan multilateralisme”, ungkap Hasto.

Nairobi Summit dibuka Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta dan dihadiri lebih dari 6000 peserta dari berbagai negara, termasuk para pemuda yang menyuarakan tuntutan.

Adapun Delegasi Republik Indonesia diketuai Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Anggota delegasi terdiri atas pejabat-pejabat dari berbagai Kementerian/lembaga. Ada para pemuda dan aktivis, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dan Kepala BKKBN pada era Presiden Soeharto. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya