Liputan6.com, Jakarta Air mani yang keluar terus menerus atau istilahnya kebocoran katup air mani dapat memengaruhi sistem reproduksi pria.Â
Kondisi ini dipicu lemahnya saraf genital, pembesaran atau pembengkakan prostat, kebiasaan buruk (minum alkohol), kandung kemih yang lemah, serta kadar gula darah yang buruk.Â
Penyebab lain di antaranya ejakulasi tertunda, efek samping obat-obatan, infeksi, dan operasi pada bagian reproduksi.Â
Advertisement
Terapis seks dari Abuja, Hauwa Tayyib menjelaskan, kebocoran katup air mani mengakibatkan beberapa kelainan seksual yang tidak menyenangkan seperti ejakulasi dini, ereksi yang lemah, dan kelemahan seksual.
“Pria yang belum juga dikaruniai anak mungkin tidak melihat atau menunjukkan tanda-tanda kelemahan dan mampu melakukan hubungan seksual. Mereka menjadi impoten (disfungsi ereksi) karena tidak memiliki kemampuan untuk membuahi sel telur," jelas Tayyib, dikutip dari The Nation, Senin (18/11/2019).
“Kebocoran katup air mani juga perlahan-lahan mengakibatkan air mani hilang. Seluruh sistem reproduksi, termasuk prostat dan testis akan terganggu."
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Sperma Menjadi Rusak
Tayyib menambahkan, hilangnya air mani perlahan-lahan menyebabkan kualitas sperma rusak. Sperma yang cacat jadi tidak mampu membuahi sel telur.
“Seorang pria yang memiliki masalah kebocoran katup air mani punya kadar testosteron rendah. Inilah yang membuat sistem reproduksi menjadi lambat dan lemah," tambahnya.Â
"Libido seks dia juga rendah dan hasrat bercinta makin turun."
Adanya kebocoran katup air mani menimbulkan serangkaian gejala. Misal, kelelahan, sakit punggung, rambut rontok, rasa sakit di testis, kram rongga panggul, dan sensasi terbakar setelah buang air kecil.
Advertisement