Pesan Menkes Terawan ke Santri di Gontor: Kalau Tak Sehat, Tidak Bisa jadi Leader

Hal ini disampaikan saat Menkes Terawan memberikan tips menghadapi musim pancaroba

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Nov 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2019, 08:00 WIB
Terawan, Dokter Terawan, Terawan Agus Putranto, Dr Terawan, Menkes Terawan, Menteri Kesehatan
Seorang santri memimpin mahasiswa Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur melakukan senam pagi bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto (Foto: Giovani Dio Prasasti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gontor - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto memberikan tiga hal yang penting untuk berperilaku hidup sehat, khususnya di masa pancaroba yang membuat penyakit mudah menular.

Hal itu disampaikan Terawan di hadapan para mahasiswa santri dalam kunjungannya di Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

"Di masa pancaroba ini, sebentar lagi hujan, panas yang silih berganti, itu akan memudahkan kita sakit," kata Terawan pada Sabtu pagi (23/11/2019).

"Ada tiga hal, satu makan yang teratur, dua minum yang cukup, yang ketiga gerak," ujar mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto tersebut. Menurutnya Terawan, tanpa banyak bergerak, seseorang tidak bisa hidup sehat.

"Kalau tidak sehat, tidak bisa jadi leader. Seorang pemimpin harus sehat," katanya kepada para santri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Terkait Terawan


Pesan Menkes Terawan

Terawan, Dokter Terawan, Terawan Agus Putranto, Dr Terawan, Menkes Terawan, Menteri Kesehatan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Terawan Agus Putranto diberikan hadiah berupa baju koko berwarna putih dan peci hitam saat mengunjungi Pondok Pesantren yang ada di Gontor. (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Kepada para mahasiswa santri, Terawan juga berpesan agar mereka bisa berperan mengajak masyarakat untuk ikut hidup sehat.

"Saya mohon bantuan mahasiswa untuk memberikan edukasi pada masyarakat sekitat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, makan makanan bergizi, dan berolahraga," katanya.

Menurutnya, pesantren memiliki daya ungkit besar bagi pembangunan kesehatan di Indonesia. Jumlah santri yang banyak merupakan tantangan sehingga semua warga pesantren harus mampu menjaga lingkungan dan sanitasi di pesantren.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya