Liputan6.com, Jakarta - Gangguan belanja berlebihan selama libur Tahun Baru 2020, yang dikenal oniomania bisa saja menyerang Anda. Apalagi bila Anda termasuk seseorang yang tidak mampu mengontrol berbelanja.
Selama libur panjang Tahun Baru 2020, penawaran diskon spesial pun menghiasi pusat perbelanjaan. Hal ini bisa membuat seseorang jadi mudah tergiur.
Advertisement
Advertisement
Tanpa sadar, Anda mungkin sudah menghabiskan sebagian uang di awal Tahun Baru 2020. Gangguan oniomania ini juga disebut kecanduan belanja, kecanduan beli, dan belanja kompulsif atau berlebihan (compulsive buying).
Psikolog April Lane Benson punya trik terhindar dari gangguan belanja berlebihan. Salah satunya dengan membuat rencana pengeluaran.
"Catat rencana pengeluaran Anda sendiri dan cobalah menaatinya. Masukkan uang ke rekening tabungan sehingga pengeluaran bisa dibatasi," saran Lane, dikutip Tech Times, Selasa (31/12/2019).
Jika semuanya gagal, Anda dapat berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental yang kemungkinan akan merekomendasikan terapi perilaku kognitif. Ini untuk membantu Anda memahami alasan dari kecanduan belanja.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Hindari Belanja Sendirian
Psikiater Donald Black dari University of Iowa, Amerika Serikat, telah banyak meneliti perilaku belanja berlebihan. Ia pun merekomendasikan beberapa tips untuk mencegah belanja berlebihan secara berlanjut.
Pertama, singkirkan kartu kredit atau buku tabungan Anda. "Kartu kredit mudah memicu masalah," katanya, dikutip CityWatch.
Selanjutnya, hindari berbelanja sendirian. Kebanyakan orang cenderung tidak belanja berlebihan ketika mereka bersama orang lain.
Black juga merekomendasikan, menghabiskan waktu dengan aktivitas lain yang lebih bermakna dan murah.
"Cobalah jalan-jalan, ikuti hobi kebugaran baru, sukarela atau mencoba-coba kerajinan kreatif baru, seperti merajut," Black melanjutkan.
Bagi orang yang punya masalah kecanduan belanja, hal yang dapat dilakukan dengan menuliskan semua yang dihabiskan setiap hari dan menilai jumlah uang yang keluar. Tujuannya mengajari orang-orang berapa banyak uang yang bisa mereka tabung jika mereka hanya membeli barang-barang yang diperlukan.
Advertisement