Liputan6.com, Jakarta - Saat Indonesia positif Corona untuk pertama kali, orang pun berbondong-bondong membeli masker dan juga hand sanitizer. Bahkan, mereka membelinya dalam jumlah banyak. Mereka percaya hand sanitizer dapat mencegah mereka dari paparan Virus Corona.Â
Menurut sebuah penelitian, hand sanitizer merupakan pengganti cuci tangan yang sangat praktis. Akan tetapi di balik itu semua, banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa berapa lama hand sanitizer bertahan dalam mencegah bakteri, apalagi virus.
Baca Juga
Seperti yang dilansir dari Reader's Digest pada Kamis, 12 Maret 2020, alkohol yang terkandung di hand sanitizer hanya bertahan satu atau dua menit saja dan harus dipakai kembali ketika Anda membutuhkannya, kata Philip Tierno Jr., PHD, direktur mikrobiologi klinis dan imunologi di NYU Langone Medical Center.
Advertisement
Meski demikian, Philip mengatakan bahwa hand sanitizer lebih baik sering digunakan daripada tidak sama sekali. Misalnya saja Anda habis berjabat tangan dengan orang asing atau menyentuh barang di sekitar Anda, lantaran hal tersebut dapat mengundang bakteri yang menempel di telapak tangan anda.
"Tetapi yang lebih baik Anda lakukan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air," kata Dr. Le Horovitz.
Â
Hand Sanitizer untuk Basmi Bakteri bukan Virus
Sebuah satu studi pada 2010 menemukan bahwa karyawan yang menggunakan hand saniizer mengandung alkohol setidaknya lima kali sehari lebih besar risikonya terkena penyakit dibandingkan mereka yang hanya mencuci tangan seperti biasa.
Namun, pada 2016 Administrasi Makanan dan Obat-obatan mengangkat masalah keamanan di sekitar hand sanitizer, dan meminta lebih banyak bukti ilmiah untuk membuktikan bahwa keduanya aman dan efektif.
Advertisement