Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Perlu Perlu Diperhatikan di Tengah Pandemi Corona

Di masa pandemi COVID-19, jangan melupakan pentingnya menjaga kesehatan jiwa anak dan remaja

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Mei 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2020, 17:00 WIB
Hubungan Ibu dan Anak Perempuan
Ilustrasi Foto Ibu dan Anak Perempuan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan jiwa anak dan remaja juga perlu mendapatkan perhatian di masa pandemi COVID-19.

Dokter Lahargo Kembaren, spesialis kejiwaan mengatakan bahwa orangtua dewasa bisa memberikan kesempatan bagi mereka untuk terhubung dengan teman maupun keluarganya lewat fasilitas yang ada.

"Informasi yang tepat yang sesuai dan kepastian kebenarannya terjamin, itu yang perlu disampaikan mereka," kata Lahargo dalam konferensi persnya di Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada Jumat (1/5/2020).

"Ciptakan situasi yang aman dan ajak anak untuk bisa melakukan suatu aktivitas kegiatan yang produktif," kata Lahargo.

Hal lain yang harus diperhatikan tentunya adalah dengan menjaga kesehatan mental baik pada orangtua maupun anak. Jika terjadi adanya perubahan baik pada anak dan remaja, Lahargo merekomendasikan untuk berkonsultasi maupun meminta pertolongan pada profesional kesehatan jiwa.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Kecemasan Muncul dari Terpapar Informasi Berlebihan

Hubungan Ibu dan Anak Perempuan
Ilustrasi Foto Ibu dan Anak Perempuan (iStockphoto)

Lahargo mengatakan bahwa kecemasan dan kekhawatiran juga bisa ditimbulkan dari informasi yang diterima secara berlebihan.

"Mengambil jarak sejenak dari informasi tersebut akan baik untuk kesehatan jiwa kita," kata dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia itu menambahkan.

Apabila muncul perasaan tidak nyaman, salurkanlah dengan kegiatan-kegiatan yang positif.

"Hindarilah merokok, hindari minum alkohol atau narkoba untuk mengatasi perasaan tidak nyaman. Karena itu tidak akan menyelesaikan masalah. Apabila kita merasakan stres, perasaan yang tidak enak, segeralah berkonsultasi ke profesional kesehatan jiwa," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya