Liputan6.com, Jakarta Sejumlah perusahaan telah memberlakukan kebijakan work from home (WFH) demi menghambat penyebaran virus COVID-19. Begitu pula dengan Twitter.
Sejak awal Maret 2020 lalu Twitter telah mengimbau seluruh pegawainya untuk bekerja dari rumah. Langkah ini diambil ketika pandemi virus corona COVID-19 mulai menyebar di sejumlah wilayah di Amerika Serikat.
Baca Juga
Berjalan selama dua bulan, akhirnya platfrom media sosial itu mengambil sebuah keputusan besar, yakni mengizinkan karyawannya untuk work from home selamanya. Keputusan ini akan tetap berjalan meski pandemi virus corona telah berakhir.
Advertisement
Keputusan ini disampaikan oleh CEO Twitter Jack Dorsey melalui email kepada karyawannya. Ia pun juga menyampaikan hal serupa di akun Twitter resminya.
Â
Â
Kebijakan WFH Selamanya
Kebijakan work from home selamanya berlaku bagi karyawan yang bidang pekerjaannya bisa dilakukan di rumah. Meski demikian, kantor Twitter masih sangat terbuka bagi karyawannya yang enggan bekerja dari rumah.
"Kalaupun tidak mau, kantor kami siap menyambut hangat, dengan beberapa langkah pencegahan, kalau kami pikir sudah aman untuk kembali berkantor," ujar Twitter dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari CNBC pada Kamis (14/5/2020), kantor Twitter akan kembali buka pada September 2020. Tidak dibuka seutuhnya, Twitter berencana membuka kantornya secara bertahap.
Dalam email yang sama, Jack Dorsey mengatakan bahwa Twitter telah membatalkan perjalanan bisnis dan membatalkan semua acara tatap muka selama sisa akhir tahun ini. Rencananya kegiatan tatap muka akan kembali pada 2021.
Advertisement
Ada Tunjangan Tambahan
HRD Twitter Jennifer Christie menuturkan bahwa perusahaan tidak akan lagi sama setelah pandemi virus corona berakhir.
"Manajer yang tidak berpikir mereka bisa mengelola tim yang jauh akan memiliki perspektif yang berbeda. Saya pikir kita tidak akan kembali," ungkap Jennifer Christie.
Bukan hanya sekadar memberlakukan work form home selamanya, Twitter pun menaikkan tunjangan karyawannya untuk memastikan mereka memiliki perlengkapan kerja yang mumpuni. Masing-masing karyawan akan menerima $1000 atau sekitar Rp15 juta per orang sebagai tunjangan.
(Vinsensia Dianawanti/Nabila Mecadinisa/Fimela.com)