Pandemi COVID-19, Dokter Anak Jepang Peringatkan Bahaya Baduta Pakai Masker

Memakai masker saat di luar rumah penting, tapi baduta disarankan tidak memakai masker.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 10:00 WIB
Masker Kain Memiliki Fungsi Penahan Droplet
Ilustrasi Masker Kain Credit: pinterest.com/SitiNurjanah

Liputan6.com, Jakarta Seruan memakai masker saat berada di luar rumah didengungkan untuk mencegah penularan COVID-19. Namun, bayi di bawah dua tahun (baduta) tidak disarankan memakai masker.

Asosiasi dokter anak Jepang memperingatkan para orang tua tidak memakaikan masker pada bayi karena sulit untuk memeriksa perubahan pada warna wajah, ekspresi, dan pernapasan mereka.

"Sangat memungkinkan masker membuat bayi sulit bernapas dan meningkatkan risiko demam tinggi," jelas asosiasi tersebut dalam sebuah brosur, dilansir dari CNN.

Bayi memiliki saluran udara yang lebih sempit dan masker bisa membuatnya sulit bernapas, meningkatkan tekanan atau beban dalam paru-paru mereka.

Ada juga risiko kekurangan udara yang akan membuatnya sesak napas, khususnya jika anak kecil muntah saat memakai masker.

Mengingat ada risiko bila baduta memakai masker, yang terpenting anak-anak yang lebih besar serta orang dewasa memakai masker. Sehingga para baduta yang tidak masker tidak tertular.

Penulis: Hari Ariyanti/Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya