Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto menyampaikan, kesadaran masyarakat untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) meningkat tajam. Ini dipengaruhi kewaspadaan masyarakat selama pandemi COVID-19.
"Kemajuan ini sangat menggembirakan. Karena ada tantangannya, yaitu lawannya COVID-19. Dengan adanya ancaman baru hatinya tergerak. Karena ada ancaman akhirnya mereka mau cuci tangan," ujar Agus dalam Kampanye Nasional Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) secara virtual, ditulis Minggu (18/10/2020).
Advertisement
Mencuci tangan pakai sabun merupakan tindakan sanitasi memutuskan mata rantai kuman dan virus. Salah satu penyakit yang bisa dicegah, yakni diare.
Diare dapat dicegah sampai 45 persen apabila cuci tangan pakai sabun dilakukan dengan benar.
"Dengan cuci tangan pakai sabun, 45 persen permasalahan diare bisa diselesaikan. Siapa yang harus cuci tangan? Semuanya, mulai anak kecil sampai orang dewasa. Karena tangan kita ini sangat terampil membawa kuman dan virus dari mana-mana," jelas Agus.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Bangun Sumber Air Bersih
Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun, menurut Agus, harus didengungkan terus menerus. Namun, masih ada tantangan yang dihadapi, terutama di daerah-daerah yang sumber air bersihnya langka.
"Pada situasi kesulitan mencari air (bersih) ini, pihak yang memiliki sumber daya, seperti pemerintah, swasta, pihak kampus harus bergotong royong ikut membangun sumber air bersih di sana," tutur Agus sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
Untuk membudayakan kebiasaan masyarakat melakukan CTPS, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, membangun sarana dan prasarana untuk mendukung cuci tangan, misal membangun sumber air bersih dan tempat cuci tangan.
Kedua, adanya contoh dari tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan dan mempromosikan CTPS. Ketiga, adanya reward dan punishment agar masyarakat bisa taat.
"Tetapi supaya tertanam dengan bagus ya dengan edukasi, sehingga masyarakat punya kesadaran akan pentingnya CTPS," pungkas Agus.
Advertisement
Kepatuhan Protokol Kesehatan
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, persepsi responden mengenai efektivitas protokol kesehatan terhadap pencegahan COVID-19.
Berikut ini persentase jumlah responden yang mengaku efektif:
1. Memakai masker 91,8 persen
2. Menggunakan hand sanitizer/disinfektan 86,2 persen
3. Mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun 90 persen
4. Menghindari jabat tangan 90,1 persen
5. Menghindari kerumunan 91,5 persen
6. Menjaga jarak minimal 1 meter 88,6 persen
Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar
Advertisement