Liputan6.com, Jakarta Penyakit akibat kecelakaan selama perjalanan libur panjang berisiko terjadi. Hal ini dipengaruhi kelelahan hingga dampak dari cuaca yang tidak menentu.
"Selama perjalanan, baik pergi maupun pulang liburan. Maka, potensi terjadi kecelakaan juga meningkat," ujar praktisi klinis dan akademisi Ari Fahrial Syam melalui pesan singkat kepada Health Liputan6.com, Kamis (29/10/2020) sore.
"Kelelahan, ngantuk atau kondisi kendaraan yang tidak optimal bisa menjadi faktor terjadi kecelakaan di jalan raya. Selain itu, (bisa juga) karena cuaca yang tidak menentu. Kemungkinan terjadi naiknya air laut dan banjir bisa menimbulkan kecelakaan."
Advertisement
Di sisi lain, Ari mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi infeksi COVID-19.
"Hal ini harus diantisipasi. Kita harus selalu ingat bahwa rangkaian liburan dengan berbagai aktivitas akan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan," imbuhnya.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Agar Setelah Liburan Tetap Sehat
Pencegahan COVID-19 bagi masyarakat yang bepergian untuk liburan harus tetap dilakukan. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak, terutama menjauhi kerumunan juga perlu diperhatikan.
Selain itu, berhati-hati juga terhadap penyakit seputar liburan lainnya, seperti diare, saluran pernapasan atas, dan penyakit kronik yang bisa kambuh (gula darah naik, obesitas meningkat).
Kondisi ini bisa terjadi tatkala masyarakat yang melakukan perjalanan libur panjang mengonsumsi makanan seadanya, berkalori tinggi hingga makanan kemasan yang belum terjamin keamanannya.
"Masyarakat yang memang melaksanakan liburan keluar rumah harus waspada dan tetap melakukan upaya pencegahan terhadap COVID-19 dan penyakit seputar liburan lainnya. Sehingga pada saat harus beraktivitas kembali pasca liburan ya berada dalam keadaan sehat walafiat," tutup Ari yang juga dokter spesialis penyakit dalam.
Advertisement