Studi di Spanyol Sebut 80 Persen Pasien COVID-19 Kekurangan Vitamin D

Penelitian terkait vitamin D memengaruhi kekebalan yang berdampak pada COVID-19 masih terus dilakukan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 05 Nov 2020, 08:44 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2020, 08:44 WIB
Suasana Kota Barcelona Setelah Spanyol Berlakukan Lockdown
Warga berjalan di sepanjang La Ramblas, Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown setelah negara berpenduduk 47 juta jiwa itu terdampak virus corona COVID-19 paling parah kedua di Eropa setelah Italia. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Liputan6.com, Spanyol - Sebuah studi menemukan lebih dari 80 persen pasien COVID-19 mengalami kekurangan vitamin D.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Endocrinolgy & Metabolism Endocrine Society mengacu pada 200 orang pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Universitario Marques de Valdecilla, Spanyol.

Dari 80 persen pasien COVID-19 yang kekurangan vitamin D tersebut didominasi oleh pria, sebut para peneliti.

Vitamin D adalah hormon yang diproduksi oleh ginjal yang mengontrol konsentrasi kalsium darah dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, meskipun penelitian masih terus dilakukan guna mengetahui mengapa hormon memengaruhi sistem tubuh lainnya.

Banyak penelitian menunjukkan efek menguntungkan vitamin D pada sistem kekebalan tubuh, terutama yang berkaitan terhadap perlindungan dari serangan infeksi.

Menurut salah seorang peneliti dari University of Cantabria di Santander, Spanyol, Jose L Hernandez PhD, salah satu pendekatannya dengan mengindentifikasi dan mengobati kekurangan vitamin D, terutama pada individu berisiko tinggi COVID-19 di antaranya orang tua, pasien dengan komorbid, dan penghuni panti jompol.

"Pengobatan vitamin D harus direkomendasikan pada pasien COVID-19 dengan kadar vitamin D rendah dalam darah karena pendekatan ini mungkin saja punya efek menguntungkan, baik pada muskuloskeletal dan sistem kekebalan tubuh," kata Jose dikutip dari situs Science Daily pada Kamis, 5 November 2020.

Lebih lanjut Jose mengatakan bahwa pasien COVID-19 dengan kadar vitamin D yang rendah juga berisiko mengalami peningkatan kadar penandan inflamasi serum, seperti ferritin dan D-dimer.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini


Infografis COVID-19

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya