Liputan6.com, Jakarta Reinfeksi atau kembali terinfeksi COVID-19 adalah hal yang mungkin terjadi. Terbukti dengan adanya beberapa kasus pasien sembuh yang kembali positif COVID-19.
Menurut dokter paru dari Rumah Sakit Umum Bhakti Asih, dr. Sri Dhuny Atas Asri reinfeksi dapat terjadi akibat beberapa sebab. Di antaranya hilangnya antibodi yang sudah terbentuk dalam tubuh.
Baca Juga
“Seseorang yang sudah terkena COVID-19 kan terbentuk antibodi tapi antibodinya tidak lama berada di dalam tubuh. Bisa jadi antibodinya habis kemudian dia terinfeksi, antibodinya ada yang dua bulan, tiga bulan, tapi ada yang setahun dan setiap orang beda-beda,” ujar Dhuny kepada Health Liputan6.com, Sabtu (7/11/2020).
Advertisement
Dhuny menambahkan, reinfeksi memang sangat mungkin terjadi namun tingkat keparahan, lebih berat atau lebih ringan dari infeksi pertama, belum diketahui.
“Yang judulnya lebih berat, saya belum tahu, belum baca yang lebih berat ini bagaimana mekanismenya. Jadi reinfeksi itu ada tapi lebih berat atau lebih ringannya belum ada penelitian yang publish.”
Jika reinfeksi yang terjadi ternyata lebih parah dari infeksi pertama, maka ada beberapa kemungkinan yang mendukung. Di antaranya, ada kemungkinan jenis virusnya berbeda. COVID-19 gejala berat juga tergantung pada jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh.
“Jika jumlah virusnya banyak maka gejalanya akan lebih berat.”
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini:
Tetap Waspada
Reinfeksi dapat terjadi pada siapapun, maka dari itu Dhuny menyarankan setiap orang baik yang belum maupun yang sudah sempat terinfeksi untuk tetap waspada.
“Tetap saja, untuk orang-orang yang sempat terinfeksi jangan meremehkan dan merasa tidak akan kena lagi, tidak boleh seperti itu karena kasus reinfeksi itu ada.”
Ia juga menyarankan semua orang untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dan menjalankan gaya hidup bersih sehat. Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak perlu tetap dilakukan guna mengurangi risiko reinfeksi.
Advertisement