Liputan6.com, Jakarta Tidur merupakan hal penting bagi fisik maupun mental tubuh. Namun, kekurangan vitamin dan mineral bisa menjadi salah satu alasan seseorang mengalami insomnia atau kesulitan tidur seperti dikatakan ahli nutrisi Robin Foroutan.
“Nutrisi berfungsi untuk menenangkan dan membantu otak menjadi lebih tenang, jadi ketika seseorang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, maka orang tersebut akan merasa sulit untuk tidur yang nyenyak” ucap Robin, seperti dilansir Bustle.
Baca Juga
Robin menjelaskan untuk mendapatkan fungsi tubuh yang baik, dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral, keduanya bisa didapatkan dari pola makan, lingkungan, dan proses internal tubuh diri sendiri.
Advertisement
Berikut empat vitamin dan mineral yang memengaruhi kualitas tidur seperti disampaikan Robin:
Vitamin D
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine pada tahun 2013 menemukan, jika seseorang memiliki terlalu banyak vitamin D, maka orang tersebut akan merasa mengantuk di siang hari. Hal tersebut dapat merusak pola tidur di malam hari.
Sebaliknya, jika seseorang kekurangan vitamin D, orang tersebut akan merasa kesulitan untuk tidur nyenyak di malam hari. Di dukung dengan studi dari Nutrients pada tahun 2018, semakin sedikit vitamin D yang dimiliki oleh seseorang, maka orang tersebut akan memiliki siklus tidur yang buruk.
Umumnya, Robin mengatakan, kekurangan vitamin D berhubungan dengan kurangnya sinar matahari, vitamin D bisa didapat melalui sinar UVB. Selain itu, mengonsumsi ikan dan suplemen bisa membantu memperoleh vitamin D yang cukup.
Advertisement
Vitamin B12
Melansir The New York Times B12 tampaknya telah membantu mengatasi seseorang yang memiliki gangguan tidur. Dalam Journal of Food Science pada tahun 2017, telah menemukan kemungkinan adanya hubungan antara B12 dengan masalah tidur.
Robin menjelaskan, kurangnya vitamin B12 memiliki hubungan dengan depresi, dimana gejalanya bisa berupa kesulitan untuk tidur. Menurut Harvard Health, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gejala depresi, sebaiknya diskusikan dengan dokter, terutama jika Anda vegan atau vegetarian.
Magnesium
Seorang ahli diet dan ahli gizi, Shana Minei Spence menjelaskan sebuah studi, dimana magnesium berkontribusi pada pengaturan ritme sirkadian, yang merupakan siklus alami tidur dan bangun.
“Magnesium bertindak sebagai pelemas otot dan pemicu tidur lebih nyenyak."
Spence menambahkan, bahwa magnesium juga dapat membantu otak menghasilkan melatonin dan neurotransmitter yang disebut GABA, dimana keduanya bisa membantu seseorang merasa mengantuk di malam hari.
Spence menyarankan untuk mengisi lemari es dengan sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, susu, dan juga yoghurt.
Advertisement
Zat Besi
Spence menjelaskan, kekurangan zat besi dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti, membuat seseorang lebih rentan terhadap sindrom kaki gelisah, suatu kondisi di mana anggota tubuh tersentak tanpa sadar di malam hari, hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada sebuah jurnal tahun 2019, tanpa zat besi yang cukup, tubuh juga tidak dapat membuat asam amino yang disebut triptofan. Spence menjelaskan, tubuh bisa menggunakan triptofan untuk membuat melatonin dan serotonin.
"Serotonin memengaruhi suasana hati, kognisi, dan perilaku, sementara melatonin memengaruhi siklus tidur dan bangun," jelas Spence.
Hal ini didukung oleh sebuah studi yang diterbitkan di Neuron pada 2019, mereka menemukan bahwa serotonin diperlukan untuk kualitas tidur yang baik. Tanpa zat besi, seluruh rantai ini akan berantakan.
Spence menambahkan, suplemen adalah cara yang baik untuk meningkatkan zat besi, atau makan makanan kaya zat besi seperti daging merah atau bayam.
Jika dengan mengonsumsi suplemen tidak dapat mengobati siklus tidur Anda, ini adalah hal utama yang perlu diingat mengenai kekurangan vitamin, karena kekurangan vitamin dapat disebabkan oleh tubuh yang tidak menyerap vitamin dengan benar. Sebaiknya tanyakan kepada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(Deskhila Wijaya)
Infografis
Advertisement