Soal Vaksin COVID-19, IDI Percaya BPOM

IDI juga meminta kepada masyarakat agar mendukung apa yang tengah dilakukan BPOM dalam mengawal vaksin COVID-19 di Indonesia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Nov 2020, 16:37 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2020, 11:27 WIB
FOTO: Kepala BPOM Paparkan Terkait Vaksin COVID-19 Sinovac
Kepala BPOM Penny K Lukito (kiri) menyampaikan keterangan terkait vaksin COVID-19 di Gedung BPOM, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Penny mengatakan Emergency Use of Authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac diharapkan bisa keluar pada minggu ketiga/keempat Januari 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan bahwa mereka mempercayakan vaksin COVID-19 pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ketua IDI Daeng M. Faqih mengatakan bahwa BPOM sudah biasa melakukan pengawalan khasiat, keamanan, dan mutu dari suatu vaksin. Menurutnya, tidak ada yang luar biasa dari apa yang dilakukan BPOM terhadap vaksin COVID-19 seperti sekarang.

"Ibu Penny ini (Kepala BPOM Penny K. Lukito), melakukan pengawalan keamanan, khasiat, mutu, pada banyak obat, dan banyak vaksin, tidak pernah konferensi pers, karena itu detik per detik dilakukan," kata Daeng.

"Itu business as usual bagi otoritas Badan POM," kata Daeng dalam konferensi pers virtual dari kantor BPOM, Jakarta pada Kamis (20/11/2020).

Daeng pun mengajak agar masyarakat mendukung apa yang tengah dikerjakan oleh BPOM, serta mempercayakan kepada mereka terkait vaksin COVID-19. Ia mengatakan, mereka telah memiliki infrastruktur, profesionalitas, dan kehati-hatian terkait pengawasan vaksin.

"Mari kita dukung, kita percayakan, yakin penuh kepada Badan POM," kata Daeng.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Kalau Tak Ada Stempel BPOM, Tak Berani Digunakan

FOTO: Kepala BPOM Paparkan Terkait Vaksin COVID-19 Sinovac
Kepala BPOM Penny K Lukito (tengah) menyampaikan keterangan terkait vaksin COVID-19 di Gedung BPOM, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Penny mengatakan Emergency Use of Authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac diharapkan bisa keluar pada minggu ketiga/keempat Januari 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Daeng pun mengatakan, dalam melakukan pekerjaan sehari-hari di lapangan, para dokter hanya menggunakan obat atau vaksin yang telah mendapatkan izin dari BPOM.

"Kalau tidak distempel oleh Badan POM, kita tidak berani melakukan. Karena mereka yang memiliki otoritas untuk menyatakan bahwa obat atau vaksin, aman, berkhasiat, dan bermutu," ujarnya.

"Kalau tidak ada stempel, semua dokter tidak akan berani. Jadi kami sebagai pelaksana sangat yakin terhadap apa yang dikerjakan Badan POM."

Di kesempatan yang sama, Penny mengatakan bahwa meski yang mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap vaksin COVID-19 adalah mereka, namun BPOM tetap bekerja sama dengan banyak pihak lain untuk mengawal seluruh rangkaian vaksinasi.

"Jadi pada intinya Badan POM bekerja sama dengan banyak pihak, juga dengan keahliannya masing-masing, dalam jalur masing-masing. Mulai dari penelitian, hilirisasi, sampai dengan produksi, distribusi, dan penggunaannya di fasilitas kesehatan."

"Badan POM ada di semua titik, tapi Badan POM bersama-sama bekerja, kami menerima data dan informasi, lalu menganalisanya juga bersama-sama dengan narasumber."

Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac

Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya