Berbeda dengan Mutasi Sebelumnya, Varian Baru Corona COVID-19 di Inggris Dapat Menyebar Lebih Cepat

Mutasi virus COVID-19 bukan hal pertama yang terjadi di dunia. Sebelum penemuan COVID-19 varian Inggris sempat ditemukan juga mutasi D614G.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 25 Des 2020, 16:05 WIB
Diterbitkan 25 Des 2020, 12:15 WIB
Bambang P. S. Brodjonegoro
Menristek Bambang P. S. Brodjonegoro menyampaikan, kementeriannya tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji, dan minyak kelapa murni untuk COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (3/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Mutasi virus COVID-19 bukan hal pertama yang terjadi di dunia. Sebelum penemuan COVID-19 varian Inggris sempat ditemukan juga mutasi D614G.

Menurut Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Prof. Bambang Brojonegoro, Ph.D. mutasi virus D614G tidak terbukti meningkatkan penularan lebih cepat, keparahan, dan tingkat kematian.

“Bedanya, yang sekarang ini kalau dilihat dari data, penyebarannya memang lebih cepat dan salah satu yang dipengaruhi varian Inggris ini dia menyerang bagian receptor binding domain (RBD),” ujar Bambang dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kamis (24/12/2020).

Ini berbeda dengan mutasi sebelumnya, karena D614G tidak menyerang RBD. Secara sederhana, RBD adalah domain pengikat reseptor yang terletak di protein lonjakan virus corona yang memungkinkannya berlabuh ke reseptor tubuh untuk masuk ke dalam sel dan menyebabkan infeksi.

Dampak dari adanya varian baru COVID-19 ini adalah pada pemeriksaan PCR, lanjut Bambang. Varian baru COVID-19 memengaruhi kinerja beberapa tes PCR diagnostik yang menggunakan target gen s (spike) sehingga dapat terjadi gangguan akurasi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

Akibat Cepatnya Penularan

Kecepatan penularan COVID-19 varian baru ini ditandai dengan kenaikan kasus di Inggris. Dari data Kementerian Riset dan Teknologi Nasional saat ini penular di Inggris akan menularkan virus ke lebih dari satu orang.

“Artinya, kalau satu orang membawa virus maka dia akan menyebarkan ke lebih dari satu orang. Padahal target kita kan harus satu orang atau tidak ada yang tertular.”

Inggris Tenggara menjadi titik yang paling terdampak virus varian baru. Akibatnya, di wilayah tersebut terjadi peningkatan kasus yang jauh lebih cepat dibandingkan kasus nasional se-Inggris.

“Jadi varian ini memang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus harian lebih cepat.”

Dari sampel-sampel positif yang telah diperiksa pada awal Desember di Inggris, ternyata mayoritasnya (60 persen) sudah mengandung COVID-19 varian baru.

“Varian baru ini harus benar-benar diwaspadai,” pungkas Bambang.

Infografis 6 Cara Hindari COVID-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya