Panduan CDC Amerika Serikat Terkait Rencana Pembelajaran Tatap Muka

Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang memuat rencana pembelajaran tatap muka memaparkan bahwa sekolah tatap muka akan dimulai pada 21 Juli 2021.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 31 Mar 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 10:00 WIB
Siswa SD di Bekasi Kembali Sekolah Tatap Muka
Siswa saat mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SDN Pekayon Jaya VI, Bekasi, Rabu (24/3/2021). Dinas Pendidikan Kota Bekasi telah mengizinkan sebanyak 88 SD untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka sejak 22 Maret 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang memuat rencana pembelajaran tatap muka memaparkan bahwa sekolah tatap muka akan dimulai pada 21 Juli 2021.

Sehubungan dengan SKB 4 menteri tersebut, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan panduan dari Center of Disease Control (CDC) Amerika Serikat.

Panduan terkait sekolah tatap muka ini diperbarui pada 19 Maret 2021. CDC memperbarui aturan ini berdasar perkembangan bukti ilmiah terbaru tentang kemungkinan berapa jarak penularan yang mungkin terjadi pada berbagai keadaan, kata Tjandra.

Menurutnya, panduan yang baru ini menyebutkan tentang jaga jarak di sekolah sebagai berikut:

-Pada Sekolah Dasar (SD), jarak setidaknya 3 feet (sekitar 1 meter).

-Pada SMP dan SMA, murid harus jaga jarak setidaknya 3 feet, pada area yang mereka sebut sebagai penularan masyarakat rendah, sedang dan cukup. Pada area dengan penularan masyarakat yang tinggi maka jarak antar murid sebaiknya 6 feet atau 1,8 meter.

-Jarak 6 feet atau 1,8 meter harus tetap dijaga antara orang dewasa (guru dan staf sekolah), antara orang dewasa dan murid di sekolah kalau masker tidak digunakan misalnya ketika makan atau pada keadaan di mana orang banyak mengeluarkan napas seperti menyanyi, berteriak, olahraga di ruang tertutup.

“Sebaiknya kalau ada kegiatan seperti ini dilakukan di ruang terbuka saja,” kata Tjandra dalam tulisan yang dibagikan kepada Health Liputan6.com, dikutip Rabu (31/3/2021).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini


Empat Panduan Lain

Selain menjaga jarak, CDC juga menganjurkan agar barang-barang tidak penting dikeluarkan dari kelas dan dilakukan modifikasi di kelas untuk menjamin jaga jarak antar murid.

“Tentu juga harus dihilangkan atau dikurangi interaksi yang tidak terlalu penting, seperti makan pada saat yang sama dan lain-lain. Tamu yang datang ke sekolah juga harus dibatasi, yang amat perlu saja,” kata Tjandra.

CDC Amerika juga memberi empat panduan lain yakni:

-Perlu diatur jam giliran sekolah supaya tidak terlalu penuh murid di sekolah pada suatu waktu tertentu.

-Berbagai aturan rinci lain tentang penggunaan masker dan cuci tangan,

-Kebersihan lingkungan, bangku, kelas dan sekolah,

-Prosedur kemungkinan tes dan penelusuran kasus bila diperlukan.

Karena di Amerika Serikat ada bis sekolah maka juga dibuat aturan di dalam bis, seperti jarak antar kursi yang boleh diduduki, penggunaan masker, jendela bis dibuka dan lain-lain.

Jelasnya, kalau memang sekolah akan dibuka maka persiapan amat matang memang perlu dilakukan, dan perlu dilakukan kebijakan berdasar dua hal:

-Perkembangan ilmu pengetahuan terkini, yang memang cepat berubah dari waktu ke waktu

-Situasi epidemiologi terkini di daerah itu, tutupnya.


Infografis Kunci Hadapi COVID-19 dengan Iman, Aman dan Imun

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya