Pola Asuh hingga Akses Mudah, Ini Faktor Risiko Seseorang Menggunakan Alkohol

Penggunaan alkohol dapat dilakukan siapa saja baik kalangan orang muda maupun tua. Bahkan anak-anak, remaja, dan ibu hamil.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 03 Apr 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi Alkohol
Ilustrasi Alkohol Foto oleh Natalie dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi hingga penyalahgunaan alkohol dapat dilakukan siapa saja baik kalangan orang muda maupun tua. Bahkan anak-anak, remaja, dan ibu hamil pun berpotensi mengonsumsi alkohol

Menurut Dr. dr. Kristiana Siste, Sp.KJ(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan potensi konsumsi alkohol pada seseorang.

Faktor-faktor tersebut yakni terkait individunya sendiri dan pola asuh. Individu yang rentan menggunakan alkohol adalah orang yang memiliki masalah emosi, perilaku, depresi, kecemasan, hiperaktivitas, agresivitas, dan fobia sosial.

“Pola asuh juga berpengaruh, pola asuh yang permisif atau membiarkan saja dan pola asuh yang terlalu banyak aturan tapi tidak dikomunikasikan kepada anak,” ujar Siste dalam seminar daring Medicine UI, ditulis Jumat (2/4/2021).

Pola asuh lainnya yang dapat memicu penggunaan alkohol pada seseorang adalah pola asuh pengabaian. Selain pola asuh, akses yang mudah terhadap cara mendapatkan alkohol juga turut menjadi faktor risiko seseorang menggunakan alkohol.

Simak Video Berikut Ini

Faktor Risiko di Masa Pandemi

Faktor risiko lainnya yang disebutkan oleh Siste adalah adanya tekanan dari teman sebaya atau lingkungan pergaulan. Seorang remaja cenderung berisiko tinggi menggunakan alkohol jika lingkungan teman sebayanya pun adalah peminum.

Sedang, di masa pandemi COVID-19, Siste juga berusaha mengidentifikasi berbagai faktor risiko terkait konsumsi alkohol.

“Ketika dia (pengguna) tinggal sendiri, maka risiko penggunaan alkoholnya adalah sekitar 1,5 kali lipat dibandingkan mereka yang tinggal bersama keluarga.”

Namun, lanjutnya, ternyata ada faktor protektif juga dari penggunaan alkohol ini di masa pandemi. Faktor protektif akan dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di wilayah pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut akan cenderung kesulitan mencari akses untuk mendapatkan alkoholnya. Selain itu, pandemi COVID-19 yang juga berpengaruh terhadap pendapatan akan membuat seseorang susah membeli alkohol karena tidak ada uang, tutupnya.

Infografis Miras Oplosan Berujung Maut

Infografis miras oplosan berujung maut
Infografis miras oplosan berujung maut
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya