Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Penjelasan Pakar tentang Definisi Seks dan Bagaimana Rasanya

Setiap orang berbeda-beda dalam mendefinisikan seks.

oleh Melly Febrida diperbarui 09 Apr 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi Seks
Ilustrasi Seks (Foto: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Anda yang siap-siap ke jenjang pernikahan mungkin termasuk yang bertanya-tanya, seperti apa itu seks dan bagaimana rasanya? Setiap orang berbeda-beda dalam mendefinisikan seks. Namun, dari penelitian terungkap 97,4 persen orang mengartikan seks adalah penetrasi penis ke vagina.

Janet Brito, terapis seks bersertifikasi mengatakan memang benar penetrasi penis ke vagina itu sebagai seks. Tapi, ada juga seks oral, seks tangan, seks anal, seks solo, outercourse, dan ciuman.

“Seks adalah segala sesuatu yang terasa seperti seks: pertukaran kesenangan dan eksplorasi tubuh yang sangat intim, rentan, dan kuat,” kata pakar seks somatik Kiana Reeves, direktur pendidikan komunitas untuk Foria, dikutip dari HealthLine.

Namun, apa pun definisinya, rasanya berbeda untuk setiap orang. Secara emosional, fisik, spiritual, dan mental, kata Reeves, seks terasa sangat berbeda tergantung pada siapa Anda, siapa pasangan Anda, seperti apa tubuh mereka, tindakan yang Anda coba, dan banyak lagi.

Sementara itu, terapis seks bersertifikat Casey Tanner, MA, LCPC, pakar LELO, sebuah perusahaan produk kesenangan mewah, mengatakan bahwa seks secara fisik ketika puting, klitoris, atau penis Anda membengkak dan menjadi lebih besar dan lebih keras,

"Anda mungkin juga mengalami peningkatan kepekaan untuk menyentuh zona sensitif seksual Anda, termasuk alat kelamin, paha bagian dalam, telinga, ketiak, bibir, dan kaki," kata Tanner.

Otot yang lebih besar seperti bokong, paha, dan pinggul Anda, lanjut Tanner, mungkin tegang atau kejang. Anda mungkin memperhatikan peningkatan napas dan detak jantung.

"Ada banyak sekali kata sifat yang dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana perasaan seks,” kata Tanner.

 

Simak Juga Video Berikut Ini


Seks Tak Menyakitkan

Tapi, apa benar seks juga menyakitkan? Seks seharusnya tidak menyakitkan. “Kadang-kadang seks terasa menyakitkan karena tidak ada cukup pelumas, dan mengatasi rasa sakit itu semudah menambahkan pelumas yang dibeli di toko,” kata Reeves.

Di lain waktu, rasa sakitnya berotot dan bisa diperbaiki dengan mengganti posisi atau menambahkan penyangga posisi.

“Tapi terkadang seks yang menyakitkan merupakan indikasi dari suatu kondisi yang membutuhkan perawatan psikologis atau medis,” kata Tanner.

Misalnya saja endometriosis, dasar panggul hipertonik, menopause, dan vaginismus.


Infografis

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19
Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya