Liputan6.com, Jakarta - Kalimat ini rasanya sangat menohok, tapi memang benar kenyataannya demikian. Setahun sudah kita semua diharuskan memakai masker kemanapun. Memang tidak nyaman dan melelahkan, tapi akan lebih tidak nyaman apabila terkena COVID-19 dan harus mengenakan ventilator.
“Memang tidak nyaman pakai masker tetapi lebih nggak nyaman kalau kita pakai ventilator. Mumpung masih sehat kita jangan sampai tertular dan jangan sampai menularkan. Oleh karena itu, begitu keluar rumah harus selalu pakai masker,” ujar Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe dalam dalam Dialog Produktikf Kabar Jumat.
Baca Juga
Bermasker itu tidak akan merugikan dan tidak sulit untuk menerapkannya. Terlebih lagi saat ini masker sudah dengan mudah dapat kita peroleh, terbebas dari kelangkaan seperti pada masa awal pandemi COVID-19.
Advertisement
Masyarakat Mulai Lengah
Dirga menegaskan kalau 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) bukan hanya dijadikan slogan. Kenyataan di lapangan saat ini banyak orang yang sudah mulai lengah terhadap COVID-19.
“Misalnya, kalau kita sedikit berkeliling ke pinggiran Jakarta atau perkampungan dan pemukiman, disana itu sudah banyak yang nggak pakai masker,” kata Dirga.
Padahal seharusnya masyarakat terus-menerus disadarkan, bahwa saat ini kita semua masih berada di tengah pandemi. Bahkan, setiap harinya kasus baru masih terus bertambah pada angka ribuan. Sekarang, negara-negara lain pun tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi COVID-19.
Jangan hanya karena situasi Indonesia saat ini mulai membaik, malah menjadikan kita semua lengah. Kondisi Rumah Sakit nyaris penuh dan ICU penuh jangan sampai terulang kembali.
Sehingga, kita semua harus bekerjasama. Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah, dan semua masyarakat turun ambil peran dalam menghadapi COVID-19 walaupun melelahkan.
Penulis: Rissa Sugiarti
Advertisement