Pergerakan Varian Virus Corona B117, B1617 dan B1351 di Indonesia Masih Diamati

Pergerakan varian virus Corona B117, B1617 dan B1351 di Indonesia masih terus diamati.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Mei 2021, 22:31 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 20:14 WIB
Angka Kasus Aktif Positif COVID 19 di Indonesia Kian Meningkat
Pekerja yang mengenakan masker melintasi terowongan Kendal, Jakarta, Kamis (7/1/2021). Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 9.321 kasus baru pada Kamis ini. Total kasus positif Corona di Tanah Air menjadi 797.723, sembuh 659.437, dan meninggal 23.520. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan varian virus Corona B117, B1617 dan B1351 di Indonesia masih terus diamati. Varian virus Corona B117 berasal dari Inggris, B1617 dari India, dan B1351 dari Afrika Selatan.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio juga mengatakan, temuan tiga varian virus Corona B117, B1617 dan B1351 ini memang patut dikhawatirkan.

"Varian virus Corona punya sifat, yang mana ketiga mutasi ini memang dikhawatirkan punya salah satu dari empat sifat. Pertama, cepat menular. Kedua, mungkin bisa lolos tes PCR," kata Amin saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa, 4 Mei 2021.

"Ketiga, gejala kritis mungkin lebih berat. Keempat, mungkin skip (tidak efektif) dari vaksin COVID-19. Yang ada di Indonesia sementara ini karena jumlahnya masih sedikit, kita memang masih mengamati."

Lebih lanjut, Amin menambahkan, satu orang yang terinfeksi varian virus Corona B1351 dan meninggal, belum dapat disimpulkan lebih jelas apakah itu terkait dengan jenis variannya yang menimbulkan gejala kritis atau bukan.

"kita belum tahu persis kerja penyakit (terpapar B1351) seperti apa. Karena sekali lagi baru satu kasus. Belum disimpulkan, apakah terkait dengan variannya atau memang pasien terpapar virus Sars-CoV-2 dalam jumlah tinggi atau ada komorbid," imbuhnya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Pertimbangkan Vaksin COVID-19 yang Efektif

FOTO: 6 Ribu Pelayan Publik dan Guru di Kota Tangerang Jalani Vaksinasi COVID-19
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac ke seorang guru saat vaksinasi massal di Gedung Pemerintah Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/2/2021). Sebanyak 6.000 petugas pelayanan publik dan guru di Kota Tangerang menjalani vaksinasi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengenai efektivitas vaksin COVID-19 terhadap varian virus Corona B117, B1617 dan B1351 juga harus dipertimbangkan ke depannya. Apalagi B1351 diketahui dapat menurunkan efektivitas vaksin.

"Itu harus diketahui dari pemeriksaan lab juga. Kalau dia sampai mendominasi dan bersirkulasi di Iindonesia  tentu kita mesti mempertimbangkan vaksin COVID-19 mana yang masih efektif," Amin Soebandrio melanjutkan.

Temuan insiden varian virus Corona B117, B1617 dan B1351 disampaikan Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta.

"Berdasarkan hasil uji genome sequencing per tanggal 3 Mei 2021 yang bersumber dari Bank Data telah ditemukan 13 virus dengan varian B117 atau varian yang asalnya dari Inggris di Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Bali, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara," kata Wiku pada Selasa, 4 Mei 2021.

"Untuk B1617 atau varian asal india ditemukan dua insiden di Jakarta, sedangkan B1351 varian asal Afrika Selatan di Bali." (Selengkapnya: Rincian Kasus Varian Virus Corona B117, B1617 dan B1351 yang Masuk Indonesia)

Infografis Cara China hingga Vietnam Tangani Virus Corona

Infografis Cara China hingga Vietnam Tangani Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara China hingga Vietnam Tangani Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya