Menkes Budi: Kasus COVID-19 Masih Naik sampai Awal Juli 2021

Kasus COVID-19 di Indonesia masih belum mereda bahkan naik sampai awal Juli 2021

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Jun 2021, 08:28 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2021, 08:27 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 18 April 2021, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan 59,5 juta bulk vaksin Sinovac akan diproduksi PT Bio Farma. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin memerkirakan kasus COVID-19 masih naik sampai akhir Juni atau awal Juli 2021. Hal ini berdasarkan data kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia yang terjadi 5 sampai 7 minggu setelah Idulfitri.

"Berdasarkan pengalaman kita sebelumnya, puncak dari kenaikan kasus COVID-19 terjadi 5 sampai 7 minggu sesudah liburan," kata Budi usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 7 Juni 2021. 

"Jadi, perkiraan kita masih akan melihat adanya kenaikan kasus ini sampai akhir bulan ini (Juni) atau awal bulan depan (Juli)," dia menambahkan.

Lonjakan COVID-19 pasca Idulfitri terlihat di sejumlah daerah, seperti Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Beberapa langkah meredam kasus COVID-19 dilakukan, bahkan menyiapkan skenario terburuk bila semua pasien COVID-19 harus masuk rumah sakit.

"Saya sudah sampaikan minggu lalu bahwa kita sudah memersiapkan 72.000 tempat tidur isolasi," Budi Gunadi melanjutkan.

"Pada 18 Mei lalu, baru terisi 22.000. Sekarang sudah ada kenaikan (keterisian) sampai ke 31.000. Tapi Alhamdulillah kita masih miliki cadangan tempat tidur isolasi yang cukup," ujarnya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Testing COVID-19 Harus Dilaporkan Lengkap

Pemkot Jakarta Timur menggelar tes Covid-19 gratis
Petugas medis saat melakukan tes Covid-19 kepada salah satu warga di GOR Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (17/5/2021). Hari ini tercatat sebanyak 71 warga yang diundang oleh RT di wilayah masing-masing menjalani tes Covid-19, baik tes antigen maupun PCR. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Upaya menangani lonjakan COVID-19 di Kudus dan Bangkalan, Budi Gunadi Sadikin meminta pemeriksaan (testing) harus dilaporkan secara lengkap. Tujuannya, agar penanganan dapat lekas dilakukan.

"Untuk kepastian testing-nya. Lakukan testing dengan disiplin dan saya minta dilaporkan secara lengkap Dengan demikian, kita bisa lakukan langkah antisipasi kalau ada yang terkena (terpapar COVID-19)," ujar Budi usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 7 Juni 2021. (Selengkapnya: Menkes Budi Minta Testing COVID-19 di Kudus dan Bangkalan Dilaporkan Lengkap)

Selain itu, penting pelaksanaan isolasi mandiri bagi yang terkonfirmasi positif COVID-19. Setiap pemerintah daerah diminta mempersiapkan tempat isolasi.

“Penyakit ini 80 persen sembuh sendiri, tapi membutuhkan tempat isolasi supaya tidak menularkan, karena musuhnya adalah penularan. Jadi, tolong secara swadaya banyak daerah-daerah yang sudah bisa melakukan tempat isolasi mandiri,” imbuh Menkes Budi.


Tren Kenaikan COVID-19 Masih Akan Terlihat sampai 2 Minggu ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto
Di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/5/2021), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia relatif masih terkendali. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyampaikan, perkembangan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif COVID-19 secara nasional masih terkendali.

Namun, tren peningkatan kasus COVID-19 pasca libur Lebaran masih akan berlangsung hingga sekitar dua minggu ke depan.

“Perkembangan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif masih terkendali. (Namun) kalau kita lihat bahwa sesudah liburan Idulfitri diperkirakan akan ada tetap kenaikan dalam dua minggu ke depan,” katanya.

Kebijakan penyekatan yang dilakukan di sejumlah titik selama masa peniadaan mudik Lebaran dinilai berjalan optimal dalam menekan laju kasus COVID-19 pasca libur panjang.

“(Saya) berterima kasih kepada jajaran TNI Polri bahwa penyekatan selama Lebaran dan pasca Lebaran telah berjalan dengan optimal,” lanjut Airlangga.

Perkembangan kasus aktif serta tingkat kesembuhan secara nasional per 6 Juni 2021, menurut Airlangga masih lebih baik dibandingkan dengan kasus global. Tingkat kasus aktif per 6 Juni 2021 sebesar 5,3 persen, lebih baik dari global yang 7,5 persen.


Infografis Gerakan 3T dan Jurus Jitu Landaikan Kasus Covid-19

Infografis Gerakan 3T dan Jurus Jitu Landaikan Kasus Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gerakan 3T dan Jurus Jitu Landaikan Kasus Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya