Jubir Wiku: Lansia dan Anak-anak Tidak Usah Ikut Pemotongan Hewan Kurban

Jubir Wiku menegaskan lansia dan anak-anak tidak usah ikut kegiatan pemotongan hewan kurban.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Jul 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2021, 11:00 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers perkembangan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 17 Juni 2021. (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Marji)

Liputan6.com, Jakarta Memperingati Hari Raya Idul Adha 2021, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan, lansia dan anak-anak tidak usah ikut kegiatan pemotongan hewan kurban. Ini karena lansia termasuk kelompok tersebut rentan terpapar COVID-19.

Adapun anak-anak dihindari melihat pemotongan hewan kurban agar mencegah terjadinya kerumunan. Upaya meminimalisasi potensi penularan virus Corona saat penyembelihan hewan kurban harus diterapkan.

"Untuk lansia, terlebih lagi punya komorbid, jangan ikut acara seperti ini (melihat pemotongan hewan kurban), berbahaya," terang Wiku dalam dialog Menegakkan Protokol Ibadah Idul Adha di Era Pandemi, ditulis Selasa (20/7/2021).

"Anak-anak juga tidak usah melihat pemotongan hewan kurban supaya tidak terjadi kerumunan. Dan ini betul-betul harus ditegaskan."

Saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban, pembagian dan penyembelihan harus ada pembatasan jarak antar petugas. Protokol kesehatan juga harus ketat.

"Kontak fisik diminimalkan saat penyembelihan hewan kurban. Kontak fisik harus dicegah, batasi jarak. Protokol kesehatan ketat, begitu juga dengan siapapun yang menerima daging kurban nanti," lanjut Wiku.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Penyembelihan Hewan Kurban Tak Dilakukan Satu Waktu

Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban di Masa Pandem
Tim dokter dari Sudin KPKP Jakarta Timur memeriksa kesehatan hewan kurban di salah satu tempat penjualan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta, Kamis (15/7/2021). Pemeriksaan akan terus berlangsung hingga 19 Juli mendatang atau sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan, agar penyembelihan hewan kurban tak dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu. Anjuran ini untuk meminimalisasi kerumunan yang terjadi dalam proses penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2021.

"Aspek keagamaan bisa memberikan waktu 4 hari penyembelihan kurban, jadi memastikan tidak ada penumpukan. Menyembelih kurban bisa dilakukan pada 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijah," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam dalam diskusi virtual, Minggu (18/7/2021).

Menurut Asrorun, penyembelihan hewan kurban masih bisa dilakukan hingga H+3 Hari Raya Idul Adha. Dengan demikian, penyembelihan dan pembagian hewan kurban tidak akan menimbulkan kerumunan dan menularkan COVID-19.

Selain itu, daging kurban diutamakan untuk mereka yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di kediaman masing-masing. Setidaknya, mereka yang menjalani isolasi mandiri bisa mendapatkan gizi yang baik dengan mengonsumsi daging kurban.

"Daging juga diutamakan untuk mereka yang melakukan isoman. Fatwa MUI membolehkan pengolahan hewan kurban menjadi makanan jadi, sehingga manfaatnya bisa lebih optimal," kata Asrorun.


Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19.

Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya