BKKBN dan Kemenkes Optimalkan Potensi Bidan dalam Vaksinasi COVID-19 Tingkat Keluarga

Dalam upaya percepatan capaian nasional vaksinasi COVID-19 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan segera melakukan vaksinasi tingkat keluarga.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 29 Jul 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 15:00 WIB
Perjuangan Bidan saat Posyandu Keliling di Baduy Luar
Petugas medis Puskesmas Cisimeut Bidan Pite memberikan imunisasi DPT 1 kepada bayi 3 bulan Posyandu keliling di Kampung Baduy Luar Gazebo, Kanekes, Banten, (Rabu (27/01/2021). Setiap bulannya Bidan Pite berkeliling Baduy Luar sepanjang 14 km pulang pergi berjalan kaki. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Percepat capaian nasional dalam program vaksinasi COVID-19 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan segera melakukan vaksinasi tingkat keluarga.

Sesuai arahan presiden, BKKBN bertugas untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dalam keluarga yang terdiri dari anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh wilayah.

“Kita libatkan juga ibu-ibu bidan yang memang sudah bermitra sangat erat dengan BKKBN dan sudah mempunyai pengalaman di fasilitas kesehatan lainnya untuk menjadi vaksinator vaksin COVID-19 berbasis keluarga,” ujar Kepala BKKBN Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K), dalam pembukaan Workshop Vaksinator COVID-19 Bagi Bidan Praktek Mandiri, Kamis (29/7/2021).

Ia menambahkan, vaksin COVID-19 berbasis keluarga ini diharapkan dapat memutus penyebaran COVID-19 klaster keluarga. Dengan vaksin berbasis keluarga, lebih mudah untuk mengetahui siapa yang sudah divaksinasi atau yang belum sehingga diharapkan herd immunity di tingkat keluarga bisa segera terbentuk.

Selain itu, secara pencatatan administrasi pun vaksin keluarga diharapkan dapat tercatat dengan baik. Sehingga, di tingkat desa atau kelurahan dapat mengetahui berapa kepala keluarga (KK) yang sudah divaksinasi atau yang belum, kata Hasto.

Simak Video Berikut Ini:

Pendayagunaan Bidan

Langkah percepatan vaksinasi COVID-19 dilakukan dengan mengoptimalkan peran bidan sebagai vaksinator.

Maka dari itu, BKKBN dan Kementerian Kesehatan melalui Badan PPSDM Kesehatan, Puslat SDM Kesehatan serta UPT Balai Pelatihan berupaya meningkatkan kompetensi bidan sebagai vaksinator. Serta, sertifikasi bagi para bidan praktik mandiri untuk dapat melakukan vaksinasi.

Saat ini, Kemenkes tengah memberikan pelatihan bagi 50 ribu bidan praktik mandiri dengan workshop vaksinator COVID-19.

“Tenaga dan logistik adalah dua hal yang harus kita perhatikan untuk memperlancar proses vaksinasi. Setelah mengikuti pelatihan, maka peserta yang terdiri dari para bidan mandiri ini akan mendapatkan keterampilan dan mampu melakukan pelayanan vaksinasi COVID-19 sesuai dengan protokol,” ujar Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI, Oos Fatimah Rosyati, M.Kes.

87.182 Vaksinator Sudah Dilatih

Hingga saat ini, Kemenkes melalui Balai Pelatihan juga telah melatih sekitar 87.182 vaksinator COVID-19 di tingkat puskesmas, rumah sakit dan klinik fasyankes.

Namun, Kemenkes masih merasa perlu memperluas dan menambah tenaga dalam memenuhi kebutuhan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di seluruh wilayah, tambah Oos.

“Jumlah bidan yang besar, berpengalaman, dan tersebar di desa-desa serta kedekatannya dengan masyarakat menjadi potensi besar untuk turut menangani pandemi dalam aspek vaksinasi keluarga,” katanya.

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi COVID-19 Nasional Kantongi Izin WHO

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya