Liputan6.com, Bandung Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Kota Bandung mengatakan raihan labu darah belum ideal. Menurut Kepala UTD PMI Kota Bandung Uke Muktimanah Djuhjar jumlah ideal ketersediaan labu darah setiap harinya adalah 500 labu.
"Sekarang hanya mendapat sekitar 300-450 labu per hari," ujar Uke saat dihubungi Liputan6.com ditulis Kamis, 2 September 2021.
Baca Juga
Uke menerangkan akibat raihan labu darah per hari di bawah angka ideal, maka UTD PMI Kota Bandung belum bisa menyimpan persediaan cadangan darah.
Advertisement
Jumlah persediaan darah yang ideal adalah dapat memenuhi kebutuhan selama empat hari mendatang. "Kebutuhan PMI di Kota Bandung itu 500 labu per hari. Jadi stok ideal itu harusnya kita punya 2 ribu labu," kata Uke.
Meski raihan labu darah belum memenuhi angka ideal, Uke menyebutkan kebutuhan per hari tetap bisa dipenuhi. Sebagai contoh, pada Senin 30 Agustus 2021 PMI mendapat 455 labu darah. Sedangkan jumlah permintaan 431 labu darah.
"Untuk darah biasa, saat ini total yang dimiliki PMI sebanyak 380 labu," ucap Uke.
Namun lanjut Uke yang paling ideal adalah labu darah yang dapat disimpan. Gunanya dapat digunakan pada saat situasi darurat. Bila ada persediaan darah, pelayanan kebutuhan darah tidak meminta keluarga pasien donor darah.
Â
Hanya Mengandalkan Pendonor yang Datang ke PMI
Â
Sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, UTD PMI Kota Bandung terus kekurangan persediaan darah.
"Kan kalau dulu seluruh mobile unit kita dapat dikerahkan buat jemput bola. Sekarang hanya mengandalkan pendonor yang datang ke PMI saja," terang Uke.
Dengan kondisi ini, Uke mengimbau kepada seluruh kelompok masyarakat agar tidak ragu untuk mendonorkan darah meski tengah berlangsung pandemi.
Karena sebaik-baiknya darah yang akan disimpan adalah dari pendonor sukarela.
"Pendonor sukarela itu metabolismenya sudah terbentuk untuk memberikan darah. Sehingga darah mereka lebih bisa terjamin sehat," ucap Uke.
Advertisement