Liputan6.com, Jakarta Setiap hubungan memiliki cara berkomunikasi yang berbeda, termasuk dalam hal menyelesaikan masalah. Uniknya, manajemen konflik yang baik ternyata merupakan sebuah kunci dalam suatu hubungan.
Cara Anda dan pasangan menyelesaikan masalah bisa menavigasi segala perbedaan dan menyelesaikan ketidaksepakatan yang terjadi. Jika berhasil, Anda pun justru bisa menjadi lebih dekat dengan pasangan. Tetapi untuk memulainya, perlu menemukan titik temu terkait hal ini.
Baca Juga
6 Khasiat Daun Jambu Biji, Solusi Alami untuk Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Hasil BRI Liga 1 Persib Bandung vs Persita Tangerang: Jaga Rekor Tak Terkalahkan, Pangeran Biru Pepet Persebaya Surabaya
"Manajemen konflik merupakan cara masing-masing dari Anda untuk menangani konflik. Tapi intinya bergantung pada komunikasi dan Anda pun tak perlu mempelajari teori khusus untuk dapat berkomunikasi secara efektif," ujar psikiater Anisha Patel-Dunn dikutip Bustle, Minggu (30/10/21).
Advertisement
Mempelajari gaya komunikasi Anda dan pasangan jadi sesuatu yang akan berkembang seiring berjalannya waktu. Namun Anisha menyarankan, keterbukaan dan kejujuran harus menjadi yang utama sejak awal hubungan.
Cara menangani konflik pun akan sangat bergantung pada bagaimana Anda bertumbuh dewasa, serta seperti apa hubungan lainnya dalam hidup Anda. Beberapa orang cenderung selalu memisahkan dan menenangkan diri setelah bertengkar, sementara yang lain justru sebaliknya.
"Hal terpenting bukan terletak pada setiap pasangan harus memiliki manajemen konflik yang sama persis. Tapi yang penting adalah Anda memiliki kesadaran diri dan fleksibilitas untuk belajar, berkomunikasi, dan beradaptasi," kata Anisha.
Mengelola Konflik
Pakar hubungan Tammy Shaklee turut menjelaskan bahwa menjadi pribadi yang lebih baik dalam menavigasi konflik dapat dimulai dengan mengetahui terlebih dahulu bagaimana Anda mengelolanya. Dalam hal ini, Anda bisa melakukan refleksi dari hubungan sebelumnya.
"Bagaimana cara Anda mengelola konflik bisa dilihat dari hubungan sebelumnya. Pikirkan juga bagaimana hubungan Anda, serta bagaimana pengelolaan konflik dalam keluarga. Ketika perselisihan muncul, apa Anda siap untuk melawan atau justru menahan diri?" ujar Tammy.
Dalam fase ini, intinya bukan untuk mengubah apapun. Justru hanya untuk memahami darimana Anda berasal, yang kemudian dapat Anda bicarakan bersama pasangan. Berbicara soal gaya manajemen konflik pun sebaiknya tidak dilakukan ketika sedang bertengkar atau saat suasana sedang panas.
Jika Anda tipe orang yang membutuhkan ruang, maka beri tahu pasangan. Sehingga ketika Anda menghilang, pasangan tidak akan menganggap Anda mendiamkannya. Tanyakan juga bagaimana pasangan ingin Anda berperan dalam konflik.
"Ini tidak berarti Anda perlu melakukan sesuatu yang tidak nyaman. Misalnya, jika mereka ingin berbicara, Anda dapat memberi mereka ruang untuk berbicara dan berbagi sudut pandang mereka, tetapi kemudian beritahu mereka bahwa Anda perlu waktu untuk berefleksi," kata Tammy.
Mengetahui lebih banyak wawasan tentang bagaimana pasangan memandang dunia juga dapat membantu Anda untuk lebih dapat memahaminya, tentang bagaimana dan mengapa ia berkomunikasi dengan caranya tersebut.
Advertisement