Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi COVID-19 kayak sekarang, penting bagi ibu hamil untuk selalu menjaga kesehatannya. Janin juga akan bertumbuh dengan sehat sampai waktu kelahirannya jika ibunya sehat.
Untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya, melakukan pola hidup sehat merupakan jawaban yang tepat. Dengan menerapkan pola hidup sehat dalam berbagai aspek kehidupan, ibu hamil dapat melahirkan bayi yang sehat.
Baca Juga
Berikut adalah tips dari Spesialis Kebidanan dan Kandungan Nurida Memorisa Siagian untuk menjaga kesehatan ibu hamil selama masa pandemi COVID-19.
Advertisement
1. Hindari Mitos/Hoax
Setelah dinyatakan hamil, biasanya orang-orang di sekitar akan mulai memberikan nasihat untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, dan menghindari kegiatan ini dan itu.
Namun saat mendengar berbagai informasi terkait kehamilan, jangan langsung percaya begitu saja dan menjalaninya. Apalagi jika informasi tersebut bertentangan dengan anjuran dokter dan tidak jelas sumbernya.
"Jika terdapat mitos kehamilan yang membuatmu bingung, coba diskusikan dengan dokter kandungan saat kamu menjalani pemeriksaan kehamilan," kata dokter Nurida.
Advertisement
2. Makan Makanan Bergizi
Makan makanan bergizi dapat membantu menambah stamina, menghindari risiko komplikasi kehamilan, mengontrol berat badan saat hamil tetap sehat.
"Dengan menerapkan pola makan yang sehat, kesehatan ibu hamil akan jauh lebih baik."
Selain itu, ibu hamil yang menerapkan pola makan sehat juga cenderung terhindar dari depresi saat hamil. Pasalnya, makanan bergizi membantu menstabilkan mood ibu sepanjang kehamilan.
Makan makanan bernutrisi sejak kehamilan muda juga bantu mempersiapkan kesehatan ibu hamil secara maksimal menjelang persalinan.
Mengutip laman RSIA Puri Betik Hati berikut contoh makanan bergizi yang baik dikonsumsi selama kehamilan, di antaranya:
- Protein, seperti daging tanpa lemak, ayam, telur matang, tahu, produk kedelai, dan kacang-kacangan.
- Vitamin C, seperti jeruk, tomat, dan stroberi.Kalsium, seperti susu yang telah dipasteurisasi, susu kedelai, sawi, dan kangkung.
- Zat besi, seperti ikan salmon, kacang merah, kale, dan brokoli.
- Lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, dan biji-bijian.
- Asam folat, seperti kacang polong, bayam, pepaya, dan pisang.
- Zinc, seperti udang, kepiting, tiram, dan jahe.
Selain itu, ada pula makanan yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil, yaitu ikan tinggi merkuri seperti makarel dan tuna, daging mentah atau setengah matang, telur mentah, jeroan, kafein, susu yang tidak dipasteurisasi, alkohol, dan junk food.
3. Olahraga Rutin
Olahraga masih menjadi bagian penting dari pola hidup sehat ibu hamil untuk menjaga kesehatan selama kehamilan.
Olahraga membantu melancarkan sirkulasi darah serta oksigen dalam tubuh, memperkuat otot, mengurangi stres saat hamil, dan juga mendukung kecerdasan bayi sejak dalam kandungan.
Usahakan menyempatkan waktu 30 menit setiap hari untuk berolahraga demi kebaikan kesehatan ibu hamil. Ada banyak pilihan olahraga yang aman untuk ibu hamil.
"Namun, Anda tidak perlu berolahraga yang berat," pesan dokter Nurida.
Kegiatan fisik ringan seperti jalan santai, renang, atau bahkan yoga, umumnya aman dilakukan sepanjang usia kehamilan.
Advertisement
4. Melakukan Pemeriksaan Prenatal
Salah satu cara menjaga kesehatan ibu hamil dan janin, yaitu dengan melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin.
"Dengan melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin, dokter dapat memantau kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya."
Jika ternyata ada masalah, dokter pun bisa segera menentukan penanganan yang tepat. Selain itu, pemeriksaan prenatal juga dapat membantu ibu hamil membicarakan segala kekhawatirkan yang dirasakannya selama kehamilan pada dokter.
5. Mengikuti Protokol Kesehatan
Agar tetap sehat dan terhindar dari penularan virus COVID-19, ibu hamil diharapkan dapat mengikuti protokol kesehatan yang ada. Dimana Anda dapat menjaga kesehatan kehamilan dan janin dengan tetap berada di rumah saja selama pandemi ini.
Selain melindungi janin dan kehamilan, tindakan ini juga dapat melindungi orang yang ada di sekitar mama.
Namun jika memang harus keluar melakukan cek kehamilan rutin, tetap terapkan protokol kesehatan saat harus berada di luar rumah. Seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Advertisement
6. Vaksinasi COVID-19
Virus COVID-19 pada ibu hamil akan membuat sejumlah penyakit yang telah ada menimbulkan gejala yang parah, bahkan menjurus pada kehilangan nyawa.
Selain itu, wanita hamil yang terkena COVID-19 yang parah juga berisiko mengalami persalinan preterm, keguguran, hingga kematian.
Sesuai dengan surat edaran dari Surat Edaran KEMENKES RI nomor HK.02.02/I/2007/2021, tentang Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, ibu hamil bisa diberikan vaksinasi COVID-19.
"Pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil ini menggunakan tiga jenis vaksin yaitu vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna, sesuai ketersediaan," kata Nurida.
Pemberian dosis pertama vaksinasi dapat dimulai pada trimester kedua kehamilan (usia kandungan 13 minggu) dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin.
Reporter: Lianna Leticia
Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui
Advertisement