Liputan6.com, Jakarta Transfermarkt, situs yang menjadi acuan utama untuk melihat nilai pasar pemain sepak bola dunia, baru saja merilis data terbaru mengenai para pemain yang berlaga di Eredivisie. Di antara nama-nama tersebut, sejumlah pemain Timnas Indonesia yang merumput di Belanda menarik perhatian. Meski beberapa di antaranya tetap stabil, ada tiga pemain yang mengalami penurunan nilai pasar.
Fenomena ini mengundang banyak spekulasi. Apakah ini disebabkan oleh performa di lapangan, kebijakan klub, atau faktor lainnya? Ketiga pemain ini, yang masing-masing memiliki peran penting di tim mereka, kini menghadapi situasi yang berbeda. Penurunan ini tentunya menjadi sorotan bagi penggemar sepak bola nasional.
Advertisement
Berikut selengkapnya siapa saja pemain yang mengalami penurunan nilai pasar tersebut, apa penyebabnya, dan bagaimana masa depan mereka di dunia sepak bola internasional.
Advertisement
Pemain yang Nilai Pasarnya Stabil
Sebelum membahas penurunan, penting untuk mengetahui bahwa tidak semua pemain Timnas Indonesia di Eredivisie mengalami nasib serupa. Calvin Verdonk, fullback kiri yang bermain untuk NEC Nijmegen, tercatat masih memiliki nilai pasar yang stabil di angka 2,5 juta euro. Begitu pula dengan Eliano Reijnders dari PEC Zwolle, yang tetap berada di angka 550.000 euro.
Keberhasilan mempertahankan nilai pasar ini bisa jadi karena performa konsisten atau strategi klub yang mendukung pengembangan pemain. Verdonk, misalnya, terus menjadi andalan di lini pertahanan NEC Nijmegen, sementara Reijnders tetap menunjukkan potensi Ketika bermain di PEC Zwolle. Stabilitas ini memberikan gambaran positif di tengah dinamika nilai pasar yang sering berubah.
Namun, di sisi lain, ada pemain yang mengalami penurunan signifikan. Penurunan ini menjadi pertanyaan besar, terutama bagi pengamat sepak bola nasional yang ingin melihat pemain Indonesia bersinar di kancah internasional.
Advertisement
1. Mees Hilgers: Rentetan Cedera yang Berdampak Besar
Mees Hilgers, bek andalan FC Twente, sempat mencatatkan nilai pasar hingga 10 juta euro pada Oktober 2024. Namun, cedera yang dialaminya sejak November hingga Desember 2024 membuatnya jarang tampil. Akibatnya, nilai pasarnya turun menjadi 9 juta euro, atau sekitar Rp152,4 miliar.
Cedera memang menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi nilai pasar pemain. Hilgers, yang masih berusia 23 tahun, kini fokus pada proses pemulihan. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan besar bagi kariernya, mengingat pemain muda biasanya diharapkan tampil konsisten untuk mempertahankan nilai pasar mereka.
2. Ole Romeny: Winger Cadangan dengan Potensi Besar
Ole Romeny, pemain FC Utrecht yang sedang dalam proses menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), juga mengalami penurunan nilai pasar. Dari 1,5 juta euro, kini nilainya turun menjadi 1,3 juta euro. Penurunan ini disebabkan oleh minimnya waktu bermain selama delapan pekan terakhir di Eredivisie musim 2024/2025.
Sebagai pemain cadangan, sulit bagi Romeny untuk menunjukkan kemampuannya secara konsisten. Namun, potensi besar yang dimilikinya tetap menjadi perhatian banyak pihak. Apalagi, statusnya sebagai calon pemain Timnas Indonesia menambah harapan besar dari penggemar sepak bola tanah air.
Advertisement
3. Thom Haye: Faktor Usia dan Waktu Bermain
Thom Haye, gelandang Almere City yang kini berusia 29 tahun, mengalami penurunan nilai pasar paling drastis. Dari 3 juta euro, nilainya kini hanya 1,5 juta euro, alias turun 50 persen. Faktor usia dan perannya yang lebih sering menjadi pemain pelapis menjadi penyebab utama penurunan ini.
Haye, yang masih memiliki kontrak dengan Almere City, harus segera memutuskan langkah berikutnya. Spekulasi mengenai kepindahannya pada bursa transfer Januari 2025 semakin kuat, mengingat harga pasarnya diperkirakan akan terus menurun jika situasi tidak berubah.
Masa Depan Pemain Timnas Indonesia di Eredivisie
Penurunan nilai pasar bukanlah akhir dari segalanya. Bagi pemain seperti Hilgers, Romeny, dan Haye, ini bisa menjadi momen untuk evaluasi diri dan mencari peluang baru. Eredivisie, sebagai liga yang kompetitif, tetap menjadi tempat yang ideal untuk pengembangan karier mereka.
Masa depan mereka kini bergantung pada kemampuan untuk kembali menunjukkan performa terbaik, baik melalui pemulihan cedera, peningkatan waktu bermain, atau bahkan kepindahan ke klub lain. Situasi ini juga menjadi pelajaran berharga bagi pemain muda Indonesia lainnya yang bercita-cita bermain di luar negeri.
Advertisement
Apa penyebab utama penurunan nilai pasar pemain sepak bola?
Penurunan nilai pasar pemain biasanya disebabkan oleh performa yang menurun, cedera, usia, atau minimnya waktu bermain di klub.
Bagaimana nilai pasar pemain dihitung?
Nilai pasar pemain dihitung berdasarkan performa, statistik, usia, posisi, dan kontrak yang dimiliki. Transfermarkt menjadi salah satu referensi utama.
Advertisement
Apakah nilai pasar yang turun memengaruhi peluang transfer?
Ya, nilai pasar yang turun bisa memengaruhi daya tarik pemain di pasar transfer. Namun, performa di lapangan tetap menjadi faktor penentu.