Liputan6.com, Jakarta Kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia menjadi 318. Angka ini muncul karena ada penambahan 57 kasus Omicron yang hasilnya diketahui pada Jumat, 7 Januari 2022.
Penambahan 57 orang itu terdiri dari 7 orang transmisi lokal dan 50 orang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) seperti mengutip keterangan resmi Kementerian Kesehatan RI.
Baca Juga
Link Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jake Paul Ditabok Mike Tyson Jelang Tanding Tinju, Sang YouTuber Kembali Koar-Koar
Top 3 Islami: 2 Sholat Sunnah yang Pahalanya Diborong meski Hanya Sholat Fardhu Kata Buya Yahya, Momen Gus Baha Ditegur Istri
Secara keseluruhan dari awal kasus Omicron pada Desember 2021 hingga Jumat, 7 Januari 2022 kasus transmisi lokal berjumlah 23 orang. Sementara itu, dari pelaku perjalanan luar negeri berjumlah 295 orang.
Advertisement
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan mayoritas kasus Omicron di Indonesia dibawa pelaku perjalanan luar negeri asal Turki dan Arab Saudi.
"Secara kumulatif kasus paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi," kata Nadia, Sabtu (8/1/2022) mengutip Merdeka.
Kebanyakan Kasus pada Mereka yang Sudah Divaksinasi
Kebanyakan kasus konfirmasi Omicron adalah mereka yang sudah lengkap vaksinasi COVID-19.
Belum diketahui karena faktor vaksinasi atau varian Omicron yang membuat gejala pada pasien cenderung ringan. Faktanya, sebanyak 99 persen kasus Omicron yang diisolasi memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.
Selanjutnya, sebanyak 4,3 persen kasus memiliki komorbid seperti diabetes melitus dan hipertensi, serta 1 persen kasus membutuhkan terapi oksigen.
Kemenkes merekomendasikan perawatan berupa perubahan tatalaksana pada pasien asimtomatik dan gejala ringan, contoh penambahan obat molnupiravir dan paxlovid untuk gejala ringan.
“Selain itu, perlu penyiapan isolasi terpusat di DKI Jakarta dan aktivasi program telemedicine untuk isolasi mandiri di DKI Jakarta. Pasien dengan komorbid dengan tingkat keparahan apa pun dirawat di rumah sakit,” kata Nadia di Jakarta, Sabtu (8/1/2022)
Advertisement