Liputan6.com, Jakarta - Jumlah bidan yang menggunakan Klik KB mencapai 15.772 orang yang tercatat sampai dengan akhir Desember 2021. Penggunanya terus bertambah saat program-program KIE terkait kesehatan reproduksi sampai dengan stunting dilaksanakan.
Klik KB adalah aplikasi kepunyaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menghubungkan secara langsung antara akseptor KB dengan bidan.
Baca Juga
Head of Account management Klik KB, Arlies M Nugraha, menjelaskan, untuk jumlah klinik praktik mandiri bidan yang sudah aktif menggunakan aplikasi tersebut berjumlah 2.278. Sampai dengan saat ini, pihaknya terus meningkatkan persebarannya di Indonesia.
Advertisement
"Dan, yang menyelesaikan post test ada 12.714 bidan yang berhasil mendapatkan SKP setelah mengikuti webinar yang diselenggarakan," kata Arlies di hadapan Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo SpOG (K) pada Rabu, 5 Januari 2022.
Selain itu, lanjut Arlies, jumlah masyarakat yang sudah mendapat edukasi sudah lebih dari 10.000 orang. Dia, mengatakan, memanfaatkan semua platform dengan baik guna memberikan edukasi kepada masyarakat di Klik KB, media sosial BKKBN, Facebook, maupun Youtube.
"Di samping itu kita juga mempunyai donasi untuk mendukung program pemerintah seperti Vaksin Ibu Hamil di Karawang, untuk memberikan imunitas kepada ibu hamil dengan target 3.000 paket. Smart Sharing bertujuan memberikan dukungan nutrisi kepada masyarakat yang berisiko stunting," kata dia.
Penggunaan Klik KB
Dalam kesempatan tersebut, Hasto, mengatakan, Klik KB sangat membantu terkait pelayanan langsung kepada masyarakat.
Menurut Hasto, BKKBN tidak punya modalitas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, hanya melalui Klik KB. Oleh sebab itu, BKKBN menangani ini dengan serius untuk menjadi pelayanan bagi masyarakat.
"Kita harus inovatif mengenai terobosan baru seperti implan satu batang. Implan baik 1 batang atau 2 batang bisa sukses menyusui dan bisa langsung dipasang setelah lahir," kata Hasto.
Lebih lanjut Hasto, mengatakan,"Saat ini ada Tim Pendamping Keluarga (TPK), ada bidan dengan jumlah 200 ribu tim setara 600 ribu orang. Saya ingin mewajibkan salah satu dari tiga bidan masuk ke Klik KB sebagai inovatif baru. Satu momentum yang luar biasa, nanti mereka bisa dapat ilmu melalui webinar, konseling kepada masyarakat melalui hybrid online dan offline.".
Dia mengaku optimis jika menghidupkan mesin Klik KB melalui bidan yang 200ribu, untuk gerak konseling dan pelayanan.
"Saya ingin dari Klik KB membuat satu treatment khusus seperti apabila catin yang memiliki kekurangan protein dan lain-lain dapat teratasi. Saya kira hadirnya Klik KB dan Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) pra nikah akan menggaung di masa 2022, yang sudah di-launching oleh para Menteri. Klik KB banyak muatan yang akan kami bawa, tinggal teknis nya tinggal di masifkan saja sebaik mungkin agar menjadi sebuah sistem yang baik," pungkas Hasto
Advertisement