Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tengah merawat pasien COVID-19. Rinciannya adalah tiga pasien dinyatakan positif COVID-19 sedangkan 31 pasien statusnya masih terduga atau suspek seperti disampaikan Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Muhammad Kamaruzzaman.
"Untuk hari ini, sampai pada tanggal 26 Januari 2022 pukul 06.00 WIB, kondisi di Rumah Sakit Hasan Sadikin belum ada ditemukan pasien dengan suspek atau pun terdeteksi sebagai pasien COVID dengan varian Omicron," ujar Kamaruzzaman dalam keterangan daring Bandung, Rabu, 26 Januari 2022.
Baca Juga
Kamaruzzaman mengatakan perawatan pasien tersebut tersebar di berbagai ruangan. Untuk Ruang Rawat Kemuning II terdapat 25 pasien, tiga pasien diantaranya terdeteksi sebagai COVID-19. Sisanya tambah Kamaruzzaman, 22 pasien dengan status terduga atau masih suspek.
Advertisement
"Untuk yang di transit instalasi gawat darurat (IGD) ada lima pasien dengan kondisi suspek dan di high care unit (HCU) Kemuning ada pasien yang masih suspek COVID-19," kata Kamaruzzaman.
Belum Ada Kasus Omicron Dirawat di RSHS
Belum ada pasien COVID-19 varian Omicron yang dirujuk ke RS Hasan Sadikin, namun Kamaruzzaman mengimbau kepada baik di lingkungan rumah sakit dan masyarakat sekitar untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes).
Kamaruzzaman mengklaim telah menyiapkan sarana dan prasarana penanganan pasien varia Omicron seperti pada saat terjadi lonjakan varian Delta di bulan Juli - Agustus 2021.
"Kami juga memperketat screening dengan memberikan formulir screening yang sesuai dengan screening COVID-19," terang Kamaruzzaman.
Layanan triase juga telah diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) tahap dua. Kapasitas penampungan isolasi juga masih belum berubah masih seperti pada bulan Juli dan Agustus yang lalu.
Komposisinya ucap Kamaruzzaman yaitu lima ruangan, tiga dewasa dan dua anak dilengkapi dengan tabung oksigen sebanyak 40 buah.
"Sudah tersedia oksigen konsentrator itu ada 22 buah dan oksigen transport itu ada tujuh buah serta hepa filter itu ada enam buah. Itu kami siapkan saat ini," tukas Kamaruzzaman.
Rumah sakit milik Kementerian Kesehatan itu kini sudah memiliki oksigen generator sendiri, artinya RS Hasan Sadikin bisa memproduksi oksigen.
Hal ini sangat penting apabila terjadi lonjakan pasien dengan pasien yang dirujuk yang sudah berkategori berat atau security level III.
"Ini yang memerlukan oksigen tentu saja kami akan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dan ini belum kami peroleh pada tahun sebelumnya, pada saat varian Delta di bulan Juli dan Agustus lalu," terang Kamaruzzaman.
Otoritasnya saat ini tengah mencoba memproduksi satu atau dua jam untuk penggunaan oksigen yang dipergunakan bagi pasien.
Itu merupakan salah satu upaya rumah sakit rujukan di Jawa Barat tersebut untuk mempersiapkan bila terjadi lonjakan varian Omicron.
Advertisement