IDAI Sebut Gejala Omicron pada Anak, Rata-rata Batuk dan Pilek

Gejala Omicron yang dialami sebagian besar anak.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Feb 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2022, 19:00 WIB
Waspada! Begini Gejala Khas Omicron Pada Anak Menurut IDAI
Kasus Covid-19 varian Omicron pada anak meningkat, ketahui gejala khas-nya menurut IDAI. (pexels/gustavo fring).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan gejala Omicron yang dialami anak. Gejala tersebut rata-rata batuk dan pilek, mirip flu biasa.

Di sisi lain, banyak anak yang terkonfirmasi Omicron masuk kategori tanpa gejala (Orang Tanpa Gejala/OTG). Percepatan vaksinasi COVID-19 pada anak pun sangat diperlukan.

"Sebagian besar (gejala khas Omicron pada anak) dari saluran pernapasan, yakni batuk-pilek, nyeri tenggorokan. Sama kayak flu biasa," ungkap Piprim saat Konferensi Pers dan Launching Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 4, Rabu (9/2/2022).

"Kalau ketemu anak batuk-pilek, anget (demam), waspada tertular varian ini (Omicron). Pada anak juga banyak OTG, karena itu penting vaksinasi anak. Enggak ada gejala apa-apa, nanti dia nularin ke mana-mana."

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan menambahkan, peningkatan kasus COVID-19 pada anak-anak harus diwaspadai. COVID-19 juga menulari anak-anak.

"Jangan disangka bahwa COVID-19 ini hanya pada orang dewasa dan orangtua atau lansia, tetapi juga ternyata peningkatan kasus yang terjadi pada anak-anak. Apalagi sekarang dengan Omicron yang lebih mudah menular," tambahnya.

Kasus COVID-19 Anak Naik 300 Persen Sepekan

Bacaan Doa untuk Kesembuhan Anak Ketika Sakit Batuk dan Pilek
Ilustrasi Anak Sakit Flu Credit: pexels.com/Moana

Berdasarkan data IDAI, jumlah kasus terkonfirmasi anak yang positif COVID-19 di Indonesia mencapai 7.990 per 7 Februari 2022.

"Untuk penambahannya ya, per 24 Januari ada 676 peningkatan kasus terkonfirmasi. Per 31 Januari meningkat menjadi 2.775 yang kasus terkonfirmasi dan 7 Februari kemarin, meningkat menjadi 7.990 kasus," Piprim Basarah Yanuarso melanjutkan.

"Artinya, naiknya 300 persen ya. Laporan dari teman-teman di cabang, kenaikannya 300 persen dari sebelumnya. Ini pasien anak. Semua pasien anak."

Jika dihitung kenaikan dari pekan lalu, maka peningkatan kasus COVID-19 pada anak di angka 300 persen.

"Kalau dibandingkan (bulan) Januari (jumlahnya kasusnya) 676 menjadi 7.990, berarti sudah (naik) 1.000 persen lebih ya, 10 kali lipat lebih kalau dari Januari. Kalau dari pekan kemarin, naik 300 persen," terang Piprim.

 

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya