Mudik Lebaran 2022 Aman, Satgas COVID-19: Kuncinya Disiplin Prokes

Protokol kesehatan (prokes) mudik Lebaran 2022 tetap harus dilakukan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Apr 2022, 14:10 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 14:10 WIB
Hiruk Pikuk Stasiun Pasar Senen Jelang Pelarangan Mudik Lebaran 2021
Calon penumpang kereta api jarak jauh menanti waktu keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). Calon penumpang KA Jarak Jauh memilih berangkat lebih awal sebelum jatuh tempo batas pelarangan mudik lebaran 2021 pada 6 hingga 17 Mei 2021, (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Demi perjalanan mudik Lebaran 2022 yang aman dan selamat, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes). Langkah ini perlu terus dilakukan di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda walau kasus COVID-19 nasional terkendali.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi mengatakan, penerapan protokol kesehatan bertujuan mengurangi risiko penularan virus Corona. Apalagi perjalanan mudik Lebaran ditandai pergerakan masyarakat yang masif.

"Pandemi adalah masalah kesehatan masyarakat, bukan kesehatan individu. Menghadapi ini solusinya adalah kebersamaan kita bahwa untuk mencegah terjadinya penularan, hanyalah protokol kesehatan," kata Sonny saat Talkshow: Jaga Hati, Imun, dan Prokes di Bulan Ramadhan di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, ditulis Senin (18/4/2022).

"Ya, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, itu penting sekali supaya betul-betul bisa mengurangi risiko penularan."

Selain itu, disiplin protokol kesehatan dapat mencegah terjadinya kenaikan kasus COVID-19. Pemerintah sudah berupaya membuat kebijakan mudik Lebaran 2022 yang aman dan partisipasi masyarakat dibutuhkan dalam hal kepatuhan protokol kesehatan.

"Kita sudah belajar, setiap kali hari libur panjang itu terjadi lonjakan kasus COVID-19 dalam dua sampai tiga minggu berikutnya. Oleh karena itu, peran dan tanggung jawab kita bersama-sama sekarang ya memastikan jangan sampai setelah libur Lebaran dan mudik, terjadi peningkatan kasus, muncul varian baru, dan seterusnya," imbuh Sonny.

"Disiplin prokes adalah kuncinya. Segera lakukan vaksinasi booster juga. Semoga saat melakukan silaturahmi Lebaran tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara baik dan benar walaupun dengan keluarga sendiri."

Jangan Lupa Masker Saat Mudik

Suasana Stasiun Pasar Senen di Pekan Pertama Ramadhan
Suasana Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Adanya larangan pemerintah untuk mudik pada tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang, membuat sebagian warga memilih mudik lebih awal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Perihal kebijakan mudik Lebaran 2022, menurut Sonny Harry B. Harmadi, Pemerintah sudah mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta. Tak hanya melihat situasi jumlah kasus COVID-19 yang menurun, cakupan vaksinasi juga menjadi pertimbangan.

Dalam hal ini, situasi COVID-19 nasional tahun ini berbeda dari tahun lalu. Pada tahun ini, cakupan vaksinasi COVID-19 Indonesia sudah semakin tinggi, sehingga antibodi yang terbentuk di dalam populasi dapat memberikan perlindungan dari risiko paparan COVID-19.

"Kalau tahun lalu ketika Lebaran di 202, vaksinasi kita sekitar 4 persen, sekarang vaksinasi dosis lengkap kita sudah 60 persen. Jadi, jauh sekali ya bedanya dengan tahun lalu," terang Sonny.

"Penurunan risiko penularan iya, tetapi harus diingat ini (COVID-19) adalah penyakit menular, untuk mudik ya kami selalu mengimbau agar penerapan protokol kesehatan juga perlu terus dilakukan, seperti penggunaan masker."

Imbauan penggunaan masker harus terus dilakukan karena dapat membuat masyarakat sedikit lengah. Terlebih, beberapa pelonggaran yang dilakukan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Mssyarakat (PPKM). Penerapan protokol kesehatan dapat membantu terhindar dari virus Corona.

Sadar Protokol Kesehatan

Suasana Stasiun Pasar Senen di Pekan Pertama Ramadhan
Suasana Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Adanya larangan pemerintah untuk mudik pada tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang, membuat sebagian warga memilih mudik lebih awal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pada kesempatan berbeda, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI Adita Irawati mengatakan, persiapan proteksi vaksin booster dan kepatuhan protokol kesehatan (prokes) untuk mudik Lebaran 2022 harus dilakukan dengan matang.

"Seharusnya mudik itu aman dan menyenangkan ya. Mudik yang sudah lama dan tidak bisa kita lakukan harusnya menyenangkan, membuat kita juga bisa silaturahmi dengan tenang bersama keluarga," kata Adita saat diskusi Dialektika Demokrasi - Balada Booster dan Mudik Lebaran di Komplek Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, ditulis Selasa (12/4/2022).

"Mudik seharusnya mudik yang sehat tapi perlu kontribusi dan peran dari semua pihak. Bukan hanya Pemerintah atau pembuat kebijakan, tapi yang paling penting sebenarnya adalah seluruh lapisan masyarakat yang nanti akan melaksanakan mudik."

Dalam hal ini, diperlukan kesadaran masyarakat agar menjaga diri dan orang-orang sekitar dari potensi penularan COVID-19, terutama pemenuhan vaksin booster sebagai syarat mudik Lebaran 2022. Masyarakat yang ingin mudik dapat mendatangi vaksinasi booster di sentra vaksinasi terdekat.

"Kesadaran untuk bisa menjaga dirinya, tidak berpotensi menularkan atau tertulari COVID-19 itu kembali dari responsibility-nya (tanggung jawab) ke masing-masing individu," terang Adita.

Perisai dari Protokol Kesehatan

Suasana Stasiun Pasar Senen di Pekan Pertama Ramadhan
Suasana Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Adanya larangan pemerintah untuk mudik pada tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang, membuat sebagian warga memilih mudik lebih awal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Adita Irawati menambahkan, Pemerintah akan membuat ketentuan aturan agar perjalanan mudik Lebaran 2022 bisa terkendali. Pelaksanaan di lapangan pun harus dibantu oleh masyarakat.

"Sekali lagi, tolong vaksinasi terus digenjot ya. Partisipasinya ditingkatkan dan juga tentunya protokol kesehatan, khususnya di prasarana maupun sarana transportasi tolong tetap dijaga," tambahnya.

"Karena bukan berarti kalau sudah divaksin, Anda akan terbebas (dari COVID-19), tetap harus ada perisai, yaitu protokol kesehatan, seperti memakai masker."

Selain itu, Kemenhub juga meminta operator transportasi menyiapkan moda transportasi dengan baik. Utamakan keselamatan dan kesehatan.

"Kami meminta kepada seluruh operator sarana dan prasarana untuk juga bersama-sama mempersiapkan semua moda dan prasarana dengan sebaik-baiknya. Semua petunjuk teknis sudah dituangkan di dalam surat edaran secara detail," pesan Adita.

Infografis Tertib Protokol Kesehatan Covid-19, Lawan Hoaksnya! (Liputan6.com/Niman)
Infografis Tertib Protokol Kesehatan Covid-19, Lawan Hoaksnya! (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya