Brawijaya Dental Studio Sediakan Perawatan Gigi bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Brawijaya Clinic Kemang membuka Brawijaya Dental Studio untuk memaksimalkan layanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus dan juga anak-anak lain yang membutuhkan rawat jalan gigi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 21 Mei 2022, 06:20 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2022, 19:28 WIB
Brawijaya Dental Studio
Brawijaya Dental Studio

Liputan6.com, Jakarta - Perawatan gigi kerap jadi tantangan tersendiri bagi para orangtua, terlebih bagi mereka yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus. Anak-anak yang terlahir atau tumbuh dengan keterbatasan fisik dan psikis memerlukan perhatian khusus, termasuk dalam hal kesehatan gigi.

Menjawab kebutuhan tersebut, Brawijaya Clinic Kemang, yang terletak di Jl. Kemang Raya No. 83, Jakarta Selatan, membuka Brawijaya Dental Studio untuk memaksimalkan layanan bagi anak berkebutuhan khusus dan juga anak-anak lain yang membutuhkan rawat jalan gigi.

Selama ini Brawijaya Clinic Kemang dikenal dengan Klinik Tumbuh Kembangnya yang fokus menangani anak berkebutuhan khusus.

Seperti disampaikan drg Yesri Sasmita Purba, SpKGA, anak berkebutuhan khusus lebih rentan mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut.

"Anak-anak berkebutuhan khusus ini umumnya memiliki kebutuhan perawatan gigi yang lebih dibandingkan anak-anak lain," ujar Yesri pada Grand Opening Klinik Brawijaya Dental Studio – Brawijaya Clinic Kemang, pada Jumat, 20 Mei 2022.

Hal itu disebabkan oleh beberapa kebiasaan seperti menggigit bibir atau jari, kecenderungan mengemut makanan, atau dari kandungan obat yang diminum. Kebiasaan-kebiasaan tersebut menjadi faktor yang memperparah gejala kerusakan gigi anak berkebutuhan khusus.

Yesri mengatakan, anak berkebutuhan khusus dengan keterbatasan fisik, perkembangan, mental dan emosional memerlukan manajemen medis dan intervensi perawatan kesehatan yang lebih dari anak-anak lain.

Menurut Yesri, pada anak berkebutuhan khusus terpenting adalah upaya perawatan gigi preventif, agar kerusakan gigi yang dialami tidak semakin parah.

 

Perlu Penanganan Berbeda

Anak berkebutuhan khusus, kata Yesri, memiliki kebutuhan fisiologis yang berbeda dari anak lain. Kondisi tersebut menjadi hal pertama yang perlu dipahami para orangtua.

Selain itu, anak berkebutuhan khusus juga memerlukan perawatan gigi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Yesri mencontohkan, pada anak dengan medical decompromise yang sama-sama mengalami masalah gigi berlubang besar yang sampai kena saraf perlu penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Semisal pada anak dengan kelainan jantung, kondisi gigi berlubang memerlukan penangan cepat dan mencegah terjadinya bakterimia atau infeksi bakteri.

"Oleh karena itu, pada gigi yang berlubang besar ini sebaiknya kita lakukan pencabutan," ujar Yesri.

Namun, tidak demikian dengan anak-anak yang memiliki hemofilia yang mengalami gangguan pembekuan darah.

"Berbeda lagi halnya dengan anak-anak dengan hemofilia. Hemofilia, kan kita mencegah untuk terjadinya perdarahan yang besar. Oleh karena itu kita lakukan perawatan yang lain. Jangan lakukan pencabutan (gigi). Kita hindari pencabutan gigi, namun kita lakukan perawatan saluran akar," terang Yesri.

Demikian pula dengan anak-anak berkebutuhan khusus lain seperti misalnya ADHD atau down syndrome yang memerlukan pendekatan lain dalam hal perawatan gigi.

 

Persiapkan Anak Sebelum ke Dokter Gigi

Tak dimungkiri bahwa hingga kini, masih banyak anak yang enggan ke dokter gigi karena memiliki pemahaman yang keliru atau traumatis. Orangtua berperan penting dalam menjaga kesehatan gigi anak. 

Oleh karena itu, sebelum membawa anak ke dokter gigi untuk melakukan perawatan, orangtua bisa mempersiapkan anak agar kooperatif ketika menjalani pemeriksaan ataupun tindakan. Caranya dengan memberi pemahaman, informasi, dan dukungan yang baik pada anak. 

Yesri menyebut, perlu kerja sama antara orangtua, dokter gigi, dan anak yang bersangkutan dalam merawat kesehatan gigi dan mulut. 

"Orangtua, dokter gigi, dan anak ini semuanya harus berhubungan, saling bekerja sama sehingga nantinya perawatan gigi anak bisa maksimal kita lakukan," jelas Yesri.

Hal tersebut berlaku bagi orangtua dengan anak berkebutuhan khusus maupun anak-anak pada umumnya.

Yesri menyebut perlu penerapan manajemen perilaku untuk dapat memberi pemahaman yang tepat mengenai kesehatan gigi dan pentingnya perawatan gigi dan mulut pada anak. Hal tersebut akan mengurangi efek traumatis pada anak. 

"Jadi orangtua menyiapkan dulu anaknya untuk bisa siap ke dokter gigi. Kemudian kita konsultasi bersama-sama, kita ngobrol perawatan seperti apa yang dibutuhkan oleh anak, kemudian baru kita 'do', kita lakukan perawatan itu," jelas Yesri. 

Orangtua pun bisa ikut serta mencontohkan, seperti misalnya lebih dulu menjalani perawatan gigi agar anak dapat melihat prosesnya.

Beri Layanan Kesehatan Gigi Keluarga

Meski memiliki layanan unggulan bagi anak berkebutuhan khusus, Brawijaya Dental Studio (BDS) pun menyediakan layanan dokter gigi spesialis yaitu konservasi gigi yang mencakup layanan perawatan saluran akar, mahkota gigi, dan estetika, seperti disampaikan sang founder, drg Nining Sofiah.

Selain itu, BDS juga memiliki dokter spesialis Orthodonti untuk pemasangan dan pemeliharaan kawat gigi, dokter gigi Prostodonsia untuk spesialis gigi tiruan, dan layanan-layanan umum seperti cek gigi, tambal gigi, dan cabut gigi.

Brawijaya Dental Studio Kemang tersedia sebagai sarana edukasi dan perawatan gigi dengan akses yang lebih cepat bagi masyarakat. Karenanya BDS Kemang merupakan klinik gigi keluarga di mana semua anggota keluarga bisa mendapatkan layanan kesehatan gigi terbaik dengan praktis dan mudah diakses.

"Secara umum, bisa kita sebut, segala problematikan kesehatan gigi dan estetika bisa kita tangani," ujar drg Adelia Mutia Indah, SpKG. 

 

Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya