Tak Hanya Bibir, Sariawan Juga Bisa Muncul pada Area Vagina

Sariawan tidak hanya dapat terjadi pada area bibir, melainkan bisa muncul di vagina yang dipicu oleh penggunaan celana yang terlalu ketat.

oleh Diviya Agatha diperbarui 27 Jul 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi vagina
Ilustrasi vagina. Photo by Timothy Meinberg on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Sariawan merupakan luka atau peradangan yang umumnya terjadi pada area bibir. Penyebabnya pun beragam, mulai dari terlalu banyak makan makanan pedas dan berminyak, hingga panas dalam.

Namun tak berhenti di sana, sariawan juga bisa muncul pada area vagina lho. Kondisi satu ini dapat dipicu akibat penggunaan celana terutama jins yang terlalu ketat.

Berdasarkan keterangan, para ahli menemukan bahwa infeksi yang diakibatkan akibat penggunaan celana jins ketat bisa ditandai dengan munculnya sariawan pada area vagina.

"Sariawan vagina merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh peningkatan jamur Candida albicans", ujar konsultan ginekolog sekaligus juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, dr Leila Frodsham mengutip laman Bustle, Selasa (27/7/2022).

"Sariawan vagina itu dapat menyebabkan gatal, nyeri, keputihan berwarna kental, putih, dan tidak berbau. Ini pun bisa menyebabkan nyeri saat berhubungan seks, dan rasa perih saat buang air kecil," tambahnya.

Meski masih terdengar asing, sariawan pada vagina ternyata cukup umum terjadi. Studi oleh University of Manchester menemukan, infeksi seperti sariawan pada vagina merupakan hal yang sangat umum.

Terdapat sekitar 75 persen wanita yang pernah mengalami sariawan pada vagina dalam hidupnya. Hal tersebut terjadi di Inggris, diperkirakan ada sekitar 1,2 juta wanita mengalami sariawan berulang di area vagina.

"Mengenakan jins ketat dapat meningkatkan kemungkinan infeksi seperti sariawan, karena jamur Candida tumbuh subur di tempat yang hangat dan lembab. Jins sendiri mencegah adanya ventilasi yang alami, jadi masuk akal apabila jamur akan berkembang biak," ujar Leila.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terkadang Tidak Muncul Gejala

Mengobati Kandidiasis Vagina
Ilustrasi Penyakit Kandidiasis Vagina Credit: pexels.com/Olenka

Mengutip laman National Library of Medicine, sariawan pada vagina disebabkan oleh adanya infeksi jamur vagina (vaginal yeast infections/thrush). Kondisi ini memang dapat menyebabkan munculnya rasa gatal, terbakar, atau keputihan yang tidak normal.

Pada banyak wanita, bagian pada vagina seperti labia juga bisa meradang. Namun pada beberapa kasus, sariawan vagina ini justru tidak menimbulkan adanya gejala sama sekali.

Selain penggunaan jins yang terlalu ketat, sariawan vagina bisa terjadi ketika terlalu banyak jamur tumbuh di vagina. Hal ini menjadi salah satu penyebab paling umum dari peradangan yang ada di area vagina dan bagian luar alat kelamin wanita.

Wanita sangat mungkin mengalami sariawan vagina selama fase kehidupan tertentu, seperti kehamilan misalnya. Hal-hal lain yang meningkatkan risiko wanita adalah sistem kekebalan yang melemah dan minum obat tertentu. 

Berhubungan seks dengan pria yang memiliki infeksi jamur pada penisnya juga bisa menyebabkan wanita mengalami sariawan vagina. Hal tersebut lantaran jamur memang bisa masuk dari area vagina luar.


Membuat Kuman Lebih Mudah Masuk

Gambar Ilustrasi Cara Merawat Vagina
Sumber: Freepik

Pada saat mengalami sariawan vagina, selaput yang melapisi vagina mengalami peradangan. Sehingga jika kulit gatal di area genital tersebut terbuka, maka dapat membuat kuman lain lebih mudah berkembang di sana.

Alhasil, hal tersebut dapat memperburuk kondisi peradangan yang terjadi. Lebih lanjut keterangan dalam National Center for Biotechnology Information (NCBI) menjelaskan bahwa, terkadang orang yang memiliki masalah kesehatan pada area genitalnya seringkali malu untuk membicarakannya.

Akibatnya, wanita mungkin menunda pengobatan infeksi jamur atau mereka mungkin tidak memberi tahu pasangannya tentang hal itu.

Padahal hal tersebut dapat membuat infeksi bertahan lebih lama dari yang diperlukan dan meningkatkan risiko menginfeksi orang lain.


Hindari Penggunaan Jins Ketat

Ilustrasi skinny jeans, jins ketat
Ilustrasi skinny jeans, jins ketat. (Photo by Tyler Nix on Unsplash)

Selain dengan menjaga kebersihan pada area vagina, mencegah sariawan vagina dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan celana yang terlalu ketat, terutama jins.

"Secara general, jeans bukanlah jenis pakaian terbaik untuk area kulit sensitif seperti yang kita miliki pada area selangkangan," ujar Leila.

Leila menjelaskan, saat menggunakan jins yang ketat, tekanan pada area selangkangan menjadi lebih banyak. Padahal, area vagina dan kulit vulva merupakan area yang begitu sensitif sehingga dapat menimbulkan iritasi.

"Jadi sebaiknya dihindari apabila Anda merasa tidak nyaman. Ini juga bisa berlaku jika Anda memiliki masalah nyeri saat menstruasi, kembung, atau masalah pencernaan lainnya di perut," kata Leila.

Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial
Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya