Roadmap Transisi Hidup Berdampingan dengan COVID-19, Apa Isinya?

Kemungkinan isi dari roadmap transisi hidup berdampingan dengan COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Sep 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2022, 20:00 WIB
Melestarikan Betawi Lewat Festival Condet 2022
Antusiasme warga saat menghadiri Festival Condet 2022 di Lapangan Gedong, Condet Raya, Jakarta Timur, Minggu (4/9/2022). Setelah sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi, Festival Condet kembali digelar dengan mengusung tema "Warna Kolaborasi" yang berlangsung hingga Minggu (4/9) malam dengan harapan dapat melestarikan budaya Betawi sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat milenial. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Peta jalan (roadmap) transisi menuju hidup berdampingan dengan COVID-19 sedang dirancang oleh Satgas Penanganan COVID-19. Lantas, bagaimana kira-kira isi dari roadmap tersebut berkaitan dengan protokol kesehatan (prokes)?

Epidemiolog Iwan Ariawan menyampaikan kemungkinan isi dari peta jalan hidup berdampingan dengan COVID-19. Utamanya, akan ada pelonggaran pembatasan dan mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga prokes.

"Sebetulnya, secara garis besar di roadmap dari Pemerintah itu akan mengurangi pembatasan atau bisa saja menghilangkan pembatasan kegiatan dan memberi tanggung jawab lebih besar kepada masyarakat," ujar Iwan menjawab pertanyaan Health Liputan6.com saat sesi Media Briefing: Kapan Pandemi Berakhir? pada Jumat, 23 September 2022.

"Artinya, bukan dipaksa atau diharuskan lagi seperti kalau kita sudah dibebaskan kegiatannya. Misalnya, sudah tidak ada pembatasan lagi, itu kan artinya ya kita tetap harus menjaga prokes."

Tak hanya menjaga kepatuhan prokes, Iwan juga menekankan, roadmap hidup berdampingan dengan COVID-19 berpeluang memberikan kesadaran masyarakat untuk vaksinasi COVID-19 sendiri dan testing mandiri bila bergejala.

"Artinya, lebih ke masyarakat untuk mengambil peran menjaga prokes. Kemudian juga testing nanti mandiri. Kalau kita positif COVID-19, artinya ya kita isolasi sendiri. Sama juga vaksinasi diharapkan sudah menjadi kesadaran sendiri, mencari sendiri," jelasnya.

"Dalam kondisi gawat darurat kan Pemerintah mengharuskan (testing, vaksinasi, prokes) demi supaya ini (kasus COVID-19) semua terkendali. Setelah terkendali, kita, masyarakat diberi tanggung jawab lebih besar. Seperti itu kurang lebih saya rasa yang ada dalam roadmap nanti."

Menuju Kemenangan Lawan Pandemi

Melestarikan Betawi Lewat Festival Condet 2022
Antusiasme warga saat menghadiri Festival Condet 2022 di Lapangan Gedong, Condet Raya, Jakarta Timur, Minggu (4/9/2022). Setelah sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi, Festival Condet kembali digelar dengan mengusung tema "Warna Kolaborasi" yang berlangsung hingga Minggu (4/9) malam dengan harapan dapat melestarikan budaya Betawi sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat milenial. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menambahkan, roadmap hidup berdampingan dengan COVID-19 masih disusun sekarang. Ia dan epidemiolog lain mengusulkan agar tahapan roadmap itu jelas.

"Saya kira (roadmap) sedang disusun ya. Ketika kami mengusulkan agar tahapannya nanti jelas, biar nanti kalau sudah ada bisa dikomunikasikan ke publik. Kami percaya komunikasi itu menjadi nomor satu," tambahnya.

"Karena kita membutuhkan dukungan dengan keterbukaan apa yang kita lakukan, apa yang Pemerintah lakukan, apa yang Pemerintah khawatirkan atau ingin butuh dukungan dengan masyarakat. Dengan demikian, saya percaya bahwa kemenangan melawan pandemi itu betul-betul kemenangan yang sepenuhnya terjadi."

Menurut Pandu, kemenangan melawan pandemi ditandai dengan tidak ada lagi lonjakan kasus COVID-19 dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk bertanggung jawab masing-masing.

"Kemenangan ya benar-benar tidak akan lagi ada lonjakan, masyarakat sudah tahu tanggung jawabnya, tidak perlu ada pemaksaan-pemaksaan lagi ya termasuk vaksinasi booster," lanjutnya.

"Pada akhirnya, masyarakat akan membutuhkan booster tanpa dipaksa."

Kesadaran untuk Vaksinasi Booster

FOTO: Vaksinasi Massal untuk Warga Lansia
Petugas medis memeriksa kesehatan warga lanjut usia (lansia) sebelum disuntik vaksin Sinovac di Alun-Alun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/2/2022). Sebanyak 600 dosis vaksin Sinovac disiapkan pemerintah setempat untuk warga lansia guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menuju transisi hidup berdampingan dengan COVID-19, Pemerintah juga terus meningkatkan cakupan vaksinasi booster, terutama kelompok prioritas seperti lansia. Vaksinasi dosis 3 atau booster dapat meningkatkan kadar imun sehingga kembali memberikan perlindungan optimal terhadap virus Corona.

"Kalau kita kan masih memprioritaskan kelompok risiko tinggi. Prioritas tertinggi ini kan karena kita ingin supaya kelompok ini benar-benar terlindungi," Pandu Riono menerangkan.

"Bagi mereka yang masih ragu untuk dibooster ya nanti akhirnya akan sadar, bahwa ternyata kalau dibooster akan mempertahankan kadar imun. Nah, ini paling penting kan. Karena kita harus memberikan informasi ini."

Dalam penyampaian informasi soal pentingnya vaksinasi booster, ditegaskan Pandu, sangat diperlukan. Sebab, masih banyak anggapan yang berseliweran di media sosial tentang ada pihak tertentu yang diuntungkan dengan program vaksinasi.

"Jadi, 'Oh bukan karena ada vaksinasi yang diuntungkan siapa' gitu. Maka, komunikasi itu penting melawan infodemik yang melawan kekhawatiran atau persepsi yang salah atau kita juga pernah menyampaikan tentang intervensi yang dilakukan Pemerintah dalam melakukan peperangan melawan COVID-19," tegasnya.

Infodemik adalah penyebaran informasi yang akurat dan tidak akurat dengan cepat dan luas tentang sesuatu seperti penyakit. Kata tersebut merupakan gabungan dari 'informasi' dan 'epidemi.'

Tanggung Jawab Jalankan Prokes

FOTO: Industri Produk Tekstil Tumbuh 3,5 Persen
Pedagang membawa kain bahan di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (18/5/2022). Kementerian Perindustrian memproyeksikan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) bakal tumbuh 3,5 persen pada semester I/2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berkaitan dengan peta jalan transisi hidup berdampingan dengan COVID-19, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat menunggu informasi lebih lanjut. Apabila peta jalan menuju hidup berdampingan dengan COVID-19 telah selesai disusun, maka akan diinformasikan ke publik.

"Satgas COVID-19 saat ini sedang merancang roadmap masa transisi menuju hidup berdampingan dengan COVID-19 yang akan diinformasikan lebih lanjut ke depannya," kata Wiku saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta baru-baru ini.

Pada konferensi pers sebelumnya, Wiku menekankan, sudah sepatutnya masyarakat mempersiapkan diri untuk hidup berdampingan dengan COVID-19. Kerja sama juga dibutuhkan demi terwujudnya hidup berdampingan dengan COVID-19.

Selain itu, protokol kesehatan (prokes) juga harus tetap dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab masing-masing individu.

“Tugas kita ke depan tidaklah mudah, namun bukan tidak mungkin asalkan semua elemen masyarakat mau bekerja sama dan memupuk rasa tanggung jawab,” ucap Wiku, Kamis (26/8/2021).

"Ini bentuk tanggung jawab yang tecermin dalam komitmen masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan di tiap aspek kehidupan termasuk dalam rumah, dalam perjalanan atau beraktivitas di luar rumah."

Infografis 9 Jurus Andalan Lawan Monster Covid-19
Infografis 9 Jurus Andalan Lawan Monster Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya