Pakar Ungkap Penyebab Seseorang Tak Bersin saat Tidur

Saat tidur, seseorang tidak akan bersin. Jika memang ingin bersin ia otomatis akan bangun.

oleh Melly Febrida diperbarui 14 Okt 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2022, 06:00 WIB
Tidur - Vania
Ilustrasi Tidur/https://unsplash.com/Kinga Cichewicz

Liputan6.com, Jakarta Saat tidur, otak mematikan respons refleks tubuh seperti bersin dan batuk. Jadi, ketika tubuh harus bersin, ia akan bangun, kata Dr. Po-Chang Hsu, seorang penulis medis, konsultan, dan pakar konten di Sleeping Ocean.

Seperti kita ketahui, bersin itu sendiri terjadi sebagai refleks, atau respon yang tidak disengaja. Jadi mustahil untuk menahannya. Bahkan, dengan bersin dapat membantu tubuh membersihkan iritasi seperti serbuk sari, debu, dan bahan kimia.

Bersin mungkin terasa tidak nyaman atau sedikit memalukan. Namun, langkah terbaik tentu dengan membiarkannya terjadi. Menahan bersin secara konsisten dapat menyebabkan penumpukan lendir, infeksi telinga tengah, atau kerusakan pada gendang telinga.

Tubuh menekan bersin dengan dua cara berbeda, tergantung pada fase tidur. Anda melewati fase-fase ini sepanjang malam.

Ada dua fase dalam tidur, yakni tidur non-rapid eye movement (NREM) dan tidur rapid eye movement (REM), fase tidur di mana Anda bermimpi.

1. Selama tidur NREM

Tidur NREM, yang datang lebih dulu, memiliki tiga tahap:

Tahap satu: Tahap tidur paling ringan ini berlangsung dari satu hingga lima menit.

Tahap dua: Pada tahap ini, detak jantung dan suhu Anda turun saat Anda tertidur lebih nyenyak. Siklus pertama tahap ini berlangsung sekitar 25 menit, dengan setiap siklus selanjutnya berlangsung lebih lama.

Tahap tiga: Tahap tidur terdalam ini sulit untuk dibangunkan. Anda akan merasa pusing jika sesuatu terjadi untuk membangunkan Anda selama tahap ini sebelum berakhir secara alami.

Selama tidur NREM, sistem sensorik dan refleks tubuh Anda terus bekerja, tetapi kurang sensitif. Inilah sebabnya mengapa Anda kadang-kadang bisa tidur melalui suara keras atau mengapa seseorang mungkin perlu membangunkan Anda.

Dengan cara yang sama, hal-hal yang biasanya memicu bersin, seperti debu atau serbuk sari di udara, akan lebih sulit mendapatkan perhatian otak Anda selama tidur NREM.

Anda bisa saja bangun untuk bersin pada salah satu tahap tidur yang lebih ringan jika rangsangannya cukup kuat — seperti embusan angin yang meniup serbuk sari melalui jendela yang terbuka. Ttapi Anda tidak akan bersin selama Anda tetap tidur.

 

2. Selama Tidur REM

Ilustrasi tidur, mengalami mimpi
Ilustrasi tidur, mengalami mimpi. (Foto oleh Miriam Alonso: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-tempat-tidur-kamar-tidur-pagi-7622521/)

Anda tidak bisa bersin selama tidur REM karena keadaan sementara yang disebut motor atonia membuat tubuh Anda lumpuh saat Anda bermimpi. Pada dasarnya, otak Anda mematikan kemampuan tubuh untuk bergerak untuk mencegah Anda memerankan apa yang terjadi dalam mimpi Anda.

Bersin membutuhkan koordinasi beberapa otot, dan karena otot tidak dapat bekerja ketika otak Anda menempatkan Anda ke dalam keadaan atonia motorik, Hsu bilang maka tidak mungkin bersin selama tidur REM.

Anda mungkin bersin lebih sering di malam hari karena dua alasan utama. Pertama, berbaring meningkatkan aliran darah ke saluran hidung.

"Akibatnya, Anda menghasilkan lebih banyak lendir, yang meningkatkan kemungkinan bersin," kata Dr. Harold Hong, direktur medis di New Waters Recovery dilansir dari Insider.

Penyebab kedua terletak pada lingkungan tidur Anda itu sendiri. Sejumlah alergen di kamar tidur mungkin menyebabkan Anda bersin, dengan penyebab umum termasuk: bulu hewan peliharaan, serbuk sari, tungau, debu. 

 

Cegah Bersin

Bersin-bersin yang berlangsung sering di malam hari tentu membuat Anda tidak bisa tidur.  Anda jadi sering terbangun karena bersin. Untuk mencegah bersin tanpa menahannya, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

Langkah pertama yang baik mungkin menghilangkan potensi pemicu alergi dari kamar tidur Anda. Selain itu, bisa melakukan tujuh tips ini:

1. Kurangi serbuk sari di kamar tidur: Tutup jendela, terutama pada hari-hari dengan serbuk sari tinggi, dan jalankan pembersih udara.

2. Jaga kebersihan tempat tidur: Para ahli merekomendasikan untuk mencuci seprai sekali seminggu dan sarung bantal setiap dua hari dengan air yang paling panas. Atau Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan penutup tempat tidur penghalang alergi untuk mengurangi paparan terhadap alergen yang berasal dari kasur Anda.

3. Jangan biarkan hewan peliharaan ke tempat tidur: Bulu hewan peliharaan di tempat tidur dapat menyebabkan iritasi hidung dan bersin. Jika Anda benar-benar suka memiliki hewan peliharaan di kamar tidur Anda di malam hari, cobalah menyiapkan tempat tidur terpisah untuk kucing atau anjing.

 

Jaga Kebersihan Tempat Tidur

Ilustrasi Hotel
Ilustrasi tempat tidur hotel. (dok. Unsplash.com/Nik Lanús @niklanus)

4. Jaga kebersihan kamar tidur: Menyedot debu, membersihkan debu, dan membersihkan permukaan di kamar tidur Anda sekali atau dua kali seminggu dapat membantu mengurangi debu dan bulu yang dapat memicu bersin.

5. Cobalah mandi di malam hari: Bilas cepat sebelumn tidur, ini dapat membantu menghilangkan debu dan serbuk sari dari kulit dan bahkan dapat membuat tidur lebih nyenyak.

6. Periksa jamur di rumah: Evaluasi rumah Anda untuk keberadaan jamur dengan memeriksa secara visual area gelap dan lembab dan memperhatikan bau apek. Jika Anda merasa memiliki masalah jamur, bersihkan area dengan jamur secara menyeluruh dan kemudian gunakan dehumidifier.

"Jika tips di atas tidak membantu dan Anda masih sering terbangun untuk bersin, cobalah menghubungi ahli alergi atau imunologi untuk mempelajari lebih lanjut tentang pilihan pengobatan Anda, yang mungkin termasuk obat atau suntikan alergi," kata Hong.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya