Nadiem Makarim Dorong Semua Guru di RI Jadi Guru Penggerak

Semua guru di Indonesia didorong menjadi Guru Penggerak.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Nov 2022, 15:25 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 15:25 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 di Kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Senayan, Jakarta pada Jumat, 25 November 2022. (Dok Kemendikbudristek RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim mendorong semua guru di Indonesia dapat ikut menjadi Guru Penggerak. Ini merupakan salah satu program terobosan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk para guru.

Hingga per 25 November 2022, sebanyak 50.000 orang guru di Indonesia telah menjadi Guru Penggerak. Kemendikbusristek akan terus mendorong seluruh guru di penjuru Nusantara  menjadi Guru Penggerak demi memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.

“Saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah, dan di lingkungan sekitar,” harap Nadiem Makarim saat upacara Hari Guru Nasional 2022 di Gedung Kemendikbudristek Jakarta pada Jumat, 25 November 2022.

Pada program Guru Penggerak, Kemendikbudristek masih membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikutinya.

Guru Penggerak adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya dan mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya. Guru Penggerak harus berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi siswanya.

Dalam momen Hari Guru Nasional ini diingatkan bahwa, Guru Penggerak berperan mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

“Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas, generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia,” terang Nadiem.

Kriteria Guru Penggerak

Tanpa Guru, Pembelajaran SDN Pondok Cina 1 Belajar Dibimbing Orang Tua Siswa
Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar tanpa ada guru yang hadir di SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat, Senin (14/11/2022). Orang tua murid hingga relawan menjadi guru dadakan untuk mengajar siswa dan siswi SDN Pondok Cina 1. (merdeka.com/Arie Basuki)

Program Guru Penggerak yang didorong Kemendikbudristek meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak.

Selama pelaksanaan program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Sebagai infomasi, kriteria program pendidikan Guru Penggerak, antara lain:

Kriteria Umum

  1. Guru jenjang TK, SD, dan SMP, SMA
  2. Guru PNS maupun Non PNS baik dari sekolah negeri maupun sekolah swasta
  3. Memiliki akun guru di Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
  4. Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/D4
  5. Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun
  6. Memiliki masa sisa mengajar tidak kurang dari 10 tahun
  7. Memiliki keinginan kuat menjadi Guru Penggerak
  8. Tidak sedang mengikuti kegiatan diklat CPNS, PPG, atau kegiatan lain yang dilaksanakan secara bersamaan dengan proses rekrutmen dan pendidikan guru penggerak

Kriteria Seleksi

  1. Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid
  2. Memiliki kemampuan untuk fokus pada tujuan
  3. Memiliki kompetensi menggerakkan orang lain dan kelompok
  4. Memiliki daya juang (resilience) yang tinggi
  5. Memiliki kompetensi kepemimpinan dan bertindak mandiri
  6. Memiliki kemampuan untuk belajar hal baru, terbuka pada umpan balik, dan terus memperbaiki diri
  7. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan memiliki pengalaman mengembangkan orang lain
  8. Memiliki kedewasaan emosi dan berperilaku sesuai kode etik

Lahirkan Pendidik Sejati

Duka Murid Belajar Tanpa Meja dan Kursi di SDN Mekarsari 05
Guru saat mengajarkan para murid di salah satu kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mekarsari 05, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/7/2022). Sudah dua pekan berlangsung sejak dimulainya Tahun Ajaran Baru 2022 murid kelas IV dan V di SDN Mekarsari 05 mengikuti kegiatan belajar tanpa fasilitas meja dan kursi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pada kesempatan yang sama, Nadiem Makarim mengemukakan, transformasi bagi persiapan calon guru masa depan melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi.

Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital.

“Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi,” lanjut Nadiem dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Untuk kesejahteraan para guru, dikatakan Nadiem, bahwa Kemendikbudristek terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

Walau begitu, masih banyak hal yang perlu disempurnakan. “Kita semua harus bergotong royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK dapat segera terwujud,” ajak Nadiem.

Majukan Pendidikan Indonesia

FOTO: Suasana PTM 100 Persen Usai Libur Lebaran
Guru mengajar murid di SDN Cibubur 04, Jakarta, Jumat (13/5/2022). Kegiatan belajar di sekolah yang mencakup wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat kembali dimulai pascalibur Lebaran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 diperingati dengan tema “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar” dengan menggunakan logo yang sama seperti tahun lalu. Upacara HGN ini diikuti lebih dari 700 orang peserta secara luring dengan mengenakan pakaian adat dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Turut hadir dalam upacara, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Pembangunan VI, Wardiman Djojonegoro. Selain itu, hadir pula dalam upacara yaitu jajaran pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemendikbudristek, pegawai Kemendikbudristek, serta para guru dan kepala sekolah perwakilan dari beberapa daerah di Indonesia.

Menutup sambutannya, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengajak semua guru untuk menyamakan arah perjalanan menuju satu tujuan bersama, yaitu pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.

“Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa kenal lelah, dengan serempak dan serentak kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan Merdeka Belajar di seluruh penjuru Nusantara,” pesannya.

Infografis perguruan tinggi terpapar radikalisme
Infografis perguruan tinggi terpapar radikalisme (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya