Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun, lebih dari 400.000 anak (usia 0-19 tahun) didiagnosis menderita kanker. Kanker anak adalah penyebab utama kematian di banyak negara.
Kelangsungan hidup selama lima tahun bervariasi, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Baca Juga
Kanker anak adalah beban penyakit global yang semakin meningkat yang ditandai dengan ketidaksetaraan yang nyata.
Advertisement
Sebagai anggota Childhood Cancer International (CCI) sejak tahun 1999, Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) selalu berpartisipasi dalam menyelenggarakan acara peringatan Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) di Indonesia sejak tahun 2002.
“Orang tua dan caregiver merupakan sosok penting dalam membantu mendampingi pasien dalam mencapai masa depan yang lebih baik setelah menjalani pengobatan," kata Ketua YOAI Rahmi Adi Putra Tahir, melalui keterangan pers, Jumat (24/2/2023).
Menurut Rahmi, tujuan YOAI menyelenggarakan acara ini adalah untuk memberikan penghargaan kepada orang tua atau caregiver yang telah mendampingi pasien kanker anak dalam menjalani pengobatannya hingga selesai serta meningkatkan kebersamaan antar keluarga pasien.
Serangkaian acara yang dilakukan di Perpustakaan Nasional tersebut di antaranya menghias kue. Nantinya, kue yang sudah dihias akan diberikan kepada keluarga atau caregiver yang telah menemani dan mendukung mereka selama menjalani pengobatan.
Sarana Edukasi Pasien
Pasien kanker anak beserta keluarga atau caregiver juga akan melakukan Fingerprint menggunakan cat acrylic yang akan ditempel di sebuah sketsa pohon, dilanjurkan "Library Tour" yang bertujuan untuk sarana edukasi bagi pasien beserta keluarga.
Aktivitas acara Fun Family yang merupakan perlombaan antar keluarga pasien juga diadakan dengan banyak hadiah menarik untuk pemenang. Semuanya bertujuan sebagai sarana hiburan bagi keluarga pasien kanker anak yang selama ini selalu menemani pada saat menjalani pengobatan.
Advertisement
Anak Pejuang Kanker Butuh Perhatian
Joao de Braganca, Presiden CCI, menyoroti cinta dan dedikasi tak berujung dari orang tua dan pengasuh anak dengan kanker.
“Anak-anak yang menjalani pengobatan panjang kanker membutuhkan semua perhatian medis yang dapat kami berikan kepada mereka. Ini adalah bagian penting dari proses perawatan," katanya.
Namun, lanjut dia, peran orang tua dan pengasuh itu unik, karena cinta dan perhatian emosional yang hanya bisa mereka berikan. Jadi pada peringatan HKAI tahun ini, kami ingin juga merayakan cinta untuk anak-anak kami yang menderita kanker.
Pertama Kali Tatap Muka Sejak Pandemi
Semenjak pandemi tahun 2021 – 2022 peringatan HKAI dilakukan secara online, namun tahun ini dengan telah melandainya COVID-19 di Indonesia dan telah diberhentikannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, YOAI bersama dengan Cancer Buster Community (CBC) yang merupakan komunitas survivor kanker anak di bawah naungan YOAI mengadakan peringatan HKAI 2023 di Perpustakaan Nasional pada 19 Februari 2023.
Tahun ini tema yang diusung adalah “#ThroughTheirHands” My Family My Hero, artinya peluang kesembuhan anak dengan kanker dapat dicapai melalui dukungan keluarga.
Seperti diketahui, perawatan kanker adalah perjalanan yang panjang dan sangat berat, terutama di negara dengan keterbatasan sumber daya manusia seperti perawat dan dokter.
Keluarga dan pengasuh lantas menjadi bagian yang tak tergantikan dari perjalanan perawatan pasien yang berfungsi membimbing, mendukung, dan mengadvokasi anak mereka.
Kolaborasi antara keluarga atau pengasuh pasien dengan profesional kesehatan dan pembuat kebijakan sangat penting untuk mencapai kelangsungan hidup yang lebih baik.
Advertisement