Mumpung Awal Ramadhan, Pastikan Menu Buka dan Sahur Tepat agar Bermanfaat bagi Fisik

Penting untuk mengingat bahwa manfaat puasa hanya dapat diperoleh jika Anda menjalaninya dengan tepat. Salah satunya dengan memilih menu sahur dan buka puasa di bulan Ramadhan.

oleh Diviya Agatha diperbarui 24 Mar 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2023, 02:00 WIB
Pakar Sebut Manfaat Puasa Bisa Diperoleh Jika Memang Tak Salah dalam Memilih Menu Saat Sahur dan Buka Puasa
Pakar Sebut Manfaat Puasa Bisa Diperoleh Jika Memang Tak Salah dalam Memilih Menu Saat Sahur dan Buka Puasa. (Photo by RODNAE Productions from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan telah tiba. Hari ini, para umat Muslim kembali menjalani ibadah puasa untuk hari pertama hingga satu bulan ke depan. Puasa sendiri sudah lama terkenal dengan banyak manfaatnya bagi kesehatan fisik.

Namun, penting untuk mengingat bahwa manfaat puasa hanya dapat diperoleh jika Anda menjalaninya dengan tepat. Salah satunya dengan memilih menu sahur dan buka puasa yang punya pengaruh baik bagi tubuh.

Dietisien Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Tony Arjuna mengungkapkan bahwa puasa dapat membuat badan secara fisik jadi makin sehat.

Hal tersebut lantaran saat puasa, tubuh terlatih secara fisiologis untuk membakar kalori. Hanya saja, menurut Tony, masih ada kesalahan yang dijalani oleh masyarakat dalam pemilihan makanan saat sahur dan buka.

Kesalahan tersebutlah yang dapat memengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh saat seseorang menjalani puasa. Misalnya, memilih makanan langsung dalam jumlah banyak ketika buka puasa.

"Saat buka puasa makan dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan gula darah dalam tubuh cepat naik dengan tinggi namun turunnya juga cepat," ujar Tony mengutip pemaparan dalam laman UGM, Kamis (23/3/2023).

"Hal ini yang tidak sehat untuk badan. Adanya jadi lemas dan ngantuk karena caranya kurang tepat," tambahnya.

Buka Puasa Harus Makan Bertahap

Tony mengungkapkan bahwa saat berbuka, makanan yang dipilih harus diatur secara bertahap. Dengan begitu, energi yang dikeluarkan nantinya bisa ikut bertahap.

"Itu (pemilihan makanan yang diatur) penting dilakukan supaya energi yang dikeluarkan juga keluar secara bertahap," kata Tony.

Pemilihan Jenis Makanan Saat Sahur dan Buka Puasa

Pilihlah Makanan yang Mudah Dicerna untuk Sahur dan Buka Puasa
Pilihlah Makanan yang Mudah Dicerna untuk Sahur dan Buka Puasa (Photo by Dan DeAlmeida on Unsplash)

Lebih lanjut Tony mengungkapkan bahwa masyarakat dapat mengonsumsi makanan yang sifatnya lambat dicerna tubuh. Misalnya, untuk kategori protein, Anda bisa memilih daging ikan dan ayam.

Sedangkan, sumber karbohidrat yang dianjurkan sebaiknya memilih dari kategori karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, sereal, roti gandum utuh dibandingkan dengan karbohidrat sederhana seperti nasi putih dan mie.

Di samping itu, penting pula untuk menyeimbangkannya dengan buah dan sayuran karena punya kandungan tinggi serat yang lambat dicerna. Sehingga, Anda bisa kenyang lebih lama hingga waktu buka puasa tiba.

"Selama puasa agar tetap sehat dan bugar kuncinya bukan makan mahal dan enak. Kuncinya makanan yang bervariasi, semakin variatif maka semakin banyak zat gizi yang diperoleh tubuh," ujar Tony.

Pengaruh Bahan Makanan pada Kesehatan Fisik

Hindari Konsumsi Daging yang Mati Bukan karena Disembelih
Hindari Konsumsi Daging yang Mati Bukan karena Disembelih | unsplash.com

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Halal Research Center Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono mengungkapkan bahwa pemilihan dan pengolahan bahan makanan memiliki pengaruh terhadap kesehatan tubuh.

"Pilih bahan yang segar karena kandungan gizinya lengkap dan belum banyak yang rusak," kata Nanung.

"Hindari penggunaan daging basi atau bangkai karena kandungan gizinya tentunya sudah banyak yang berkurang dan berpotensi menimbulkan penyakit," tambahnya.

Daging yang Tidak Disembelih Lebih Tidak Sehat

Daging dari Hewan yang Mati karena Tua atau Sakit Lebih Tidak Sehat
Daging dari Hewan yang Mati karena Tua atau Sakit Lebih Tidak Sehat/pixabay

Nanung menambahkan, daging yang mati bukan karena disembelih melainkan karena sakit maupun mati tua tidak baik dikonsumsi dan lebih berbahaya bagi tubuh.

Pasalnya, darah dalam daging bangkai tidak keluar maksimal layaknya hewan yang disembelih. Sementara darah yang tidak keluar secara maksimal dalam bangkai mengandung timbunan makanan yang berlimpah bagi bakteri pembusuk.

"Dengan kata lain bangkai menjadi tempat perkembangbiakan yang baik untuk bakteri pembusuk," ujar Nanung.

infografis journal
infografis Ini Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya