Liputan6.com, Jakarta - Patah hati tentu sangat menyakitkan. Sebagian besar dari kita pernah merasakannya, dan terkadang bingung bagaimana cara pulih dari patah hati.
Tidak ada cara untuk menghindari patah hati, tetapi ada cara untuk melewatinya.
Baca Juga
Ahli neurosains dan ahli hubungan, Nan Wise, mengatakan, "Bagian tertua dari otak kita memiliki sistem panik/kesedihan/kesedihan yang teraktivasi ketika kita mengalami kehilangan hubungan yang penting.”
Advertisement
Menurut Wise, patah hati hanya merupakan sisi gelap dari kemampuan kita untuk membentuk hubungan cinta yang penuh kasih sayang dan intim. Oleh karena itu, wajib hukumnya bagi seseorang yang patah hati untuk pulih perlahan-lahan.
Berikut saran tentang bagaimana cara pulih dari patah hati menurut Di sini Wise dan para ahli lainnya, melansir Glamour.
Izinkan Diri Anda Bersedih
Psikoterapis di New York City, Rebecca Hendrix, mengatakan ketika putus cinta Anda akan merasakan banjir emosi.
"Itu adalah trauma. Itu adalah kejutan bagi sistemmu. Seperti halnya dengan setiap jenis kejutan emosional, kamu harus bersikap lembut dengan dirimu sendiri. Izinkan dirimu untuk merasakan perasaanmu," kata Hendrix.
Dalam beberapa hari pertama setelah putus, izinkan diri untuk menangis dan mengakui bahwa merasa kehilangan.
Dalam kehilangan, terdapat lima tahap duka atau stages of grief, yakni penyangkalan (denial), kemarahan (anger), tawar-menawar (bargaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance).
"Anda akan melewati tahapan tersebut dengan cara Anda sendiri, pada waktu yang Anda inginkan. Selama proses itu, silakan beri validasi diri sendiri bahwa apa yang Anda rasakan adalah wajar,” jelas Hendrix.
Jangan Biarkan Perasaan Menguasai
Jangan Biarkan Perasaan Menguasaimu
Penting untuk mengekspresikan perasaan, berhentilah sebelum perasaan Anda menguasai. Jadi, jika sedang sedih, ratapi kesedihan itu selama waktu tertentu. Tentukan waktu Anda untuk bersedih entah itu 15 menit, 1 jam, atau 1 hari.
Menangis, berteriak, marah, menulis jurnal, lakukan apa pun yang perlu kamu lakukan untuk membiarkan emosimu mengalir dengan bebas. Namun, berhentilah ketika waktu itu sudah habis.
Cari Support System
Telepon dua atau tiga orang yang Anda percaya dan sayangi. Beritahu mereka apa yang dialami.
"Banyak orang mencintai Anda. Mereka ingin mendukung Anda, tetapi seringkali mereka tidak tahu bagaimana karena Anda tidak memberitahu mereka,” kata Hendrix.
Membuka diri kepada orang lain dapat membantu Anda melepas emosi atau keluh kesah.
Setuju dengan pendapat Hendrix, Psikolog Klinis di New York City, Franklin A. Porter mengatakan tidak sendirian akan membantu patah hati. Ceritakan kepada orang terpercaya tentang untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan saran.
Advertisement
Hentikan Komunikasi dengan Mantan
Elle Huerta, pendiri Mend, sebuah aplikasi dan komunitas online yang dirancang untuk membantu orang pasca putus, mengatakan bahwa ada alasan ilmiah mengapa patah hati terasa sangat menyakitkan.
“Anda sebenarnya mengalami gejala seperti berhenti (minum) obat setelah putus dengan pasangan Anda, karena hormon perasaan baik yang Anda dapatkan dari pasangan Anda tiba-tiba hilang,” kata Huerta.
"Ketika pasangan Anda tidak lagi ada di sana, Anda mulai merindukan hormon perasaan baik itu," jelasnya.
Namun, jika Anda mengikuti perasaan ini dan memilih untuk bertemu mantan lagi, maka Anda akan kesulitan untuk move on. Anda akan terjebak selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Maka, menghentikan komunikasi dengan mantan merupakan awal yang sehat.
Ingat Keburukan Mantan, Cintai Diri Sendiri
Ingat Keburukan Mantan
Menurut Hendrix, hal yang paling sering dilakukan jika Anda menyesal putus adalah mengidealkan pasangan Anda yang dulu.
Sebagai manusia, mantan Anda juga pasti memiliki berbagai kebaikan dari hubungan Anda. Namun, jangan terpaku pada hal tersebut. Ingat keburukan mantan Anda dan alasan mengapa hubungan itu berakhir.
Untuk menemukan keseimbangan, buatlah daftar semua aspek negatif dari mantan pasangan atau hubungan Anda.
"Latihan mental ini dapat membantu menyeimbangkan semua pemikiran obsesif yang mungkin Anda miliki. Apa yang Anda rindukan dari mantan Anda dan mengapa mereka begitu hebat, padahal tidak," kata Huerta.
Cintai Diri Sendiri
Semua ahli sepakat bahwa menjaga dan mencintai diri Anda dalam fase sakit hati merupakan hal yang sangat penting.
Hal ini dapat membantu Anda sadar bahwa Anda dapat memenuhi segala kebutuhan dan keinginan diri sendiri, tanpa harus ada mantan Anda.
“Perhatikan dan sayangi diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang Anda inginkan atau butuhkan. Entah itu makanan favorit, mandi air panas, atau hanya sekadar telepon dengan teman,” tutur Hendrix.
Advertisement