Liputan6.com, Yogyakarta Belum lama, tepatnya pada awal bulan September, sempat viral sebuah cuitan yang membahas tentang masalah gigi berlubang. Dalam cuitan itu, dibahas jikalau gigi berlubang menjadi penyebab kematian seseorang.
Alhasil, tak sedikit yang jadi ramai membicarakan gigi berlubang penyebab kematian tersebut dan ikut penasaran. Sebab, selama ini, gigi berlubang begitu jarang dikaitkan dengan efek yang parah hingga meninggal dunia.
Baca Juga
Lantas, bagaimana komentar dokter gigi terkait hal ini?
Advertisement
Tidak Sebabkan Kematian Langsung
Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Usman Sumantri mengungkapkan bahwa dirinya sendiri sebenarnya cukup terkejut mendengar kabar ada yang meninggal karena gigi berlubang.
Namun, menurut Usman, hal itulah yang disebut dengan fokal infeksi pada gigi dan mulut. Fokal infeksi itulah yang diduga menjadi awal mula dari berkembangnya penyakit-penyakit lain.
"Itu yang disebut fokal infeksi. Jadi giginya berlubang, tidak diapa-apain. Terus membentuk abses, jadi pertahanan tubuh untuk infeksi. Didiamkan bisa ke jantung, ke mana-mana. Ini menyebabkan indirect to death," kata Usman dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2023 bersama Pepsodent di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ditulis Rabu, (13/9/2023).
Usman mengungkapkan bahwa gigi berlubang menjadi penyebab kematian tidak langsung. Sehingga, memang penting untuk tidak membiarkan gigi berlubang lama-lama terjadi dan mengalami perburukan.
"Dia (gigi berlubang) enggak menyebabkan kematian langsung. Tapi dia tidak langsung, dan itu sebenarnya bisa dicegah. Betul enam bulan sekali periksa. Jangan sampai gigi berlubang itu berlanjut," ujar Usman.
Gigi Berlubang Menjadi Sumber Infeksi
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof drg Suryono mengungkapkan bahwa gigi berlubang pun menjadi sumber penyebab infeksi.
"Kalau gigi kita berlubang, terus menjadi gigi yang sudah mati, maka akan menjadi fokal infeksi, sumber infeksi karena isinya pasti kuman," kata Suryono.
"Nah, di saat kondisi tubuh kita mengalami kelelahan, imunitas menurun. Maka dia menyebar mengikuti pembuluh darah kita. Ya, bisa ke jantung, ke ginjal, dan seterusnya," sambungnya.
Suryono menambahkan, ada pula bukti berdasarkan studi yang mendukung. Seperti kaitan antara penyakit sistemik dengan kesehatan gigi dan mulut.
"Bahkan beberapa studi ada hubungan antara penyakit sistemik dengan kondisi kesehatan gigi dan mulut kita. Sebagai contoh, diabetes gitu," ujar Suryono.
Advertisement
Salah Satu Penyebab Gigi Berlubang
Lebih lanjut Usman mengungkapkan bahwa gigi berlubang dapat disebabkan karena adanya sisa makanan atau minuman manis yang menempel pada gigi. Alhasil, dari sana, bakteri bisa berkembang dengan lebih cepat.
"Perlu diketahui, sisa makanan atau minuman manis pada gigi menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat," ujar Usman.
"Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang," sambungnya.
Konsumsi Gula Berlebih Bikin Gigi Berlubang
Usman menambahkan, sebuah studi turut mengungkapkan jikalau orang yang setiap hari mengonsumsi satu sampai dua porsi minuman berpemanis, maka risiko gigi berlubangnya meningkat sebanyak 31 persen.
Namun, Usman memahami bahwasanya fakta tersebut tidak bisa membuat seseorang harus menghindari gula sepenuhnya. Untuk itu, jika memang mau mengonsumsi gula, penting untuk sikat gigi dengan benar.
"Kita tentu tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak, tapi konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dan rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali," kata Usman.
Advertisement