Viral soal Gigi Berlubang Berujung Nyawa Melayang, Dokter Jelaskan Kaitannya

Belum lama viral cuitan yang membahas gigi berlubang bisa sebabkan kematian. Lantas, apa sebenarnya kaitan di antara gigi berlubang dan kematian?

oleh Diviya Agatha diperbarui 13 Sep 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2023, 13:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi Gigi
Gigi berlubang penting untuk ditangani segera. Hal itu dikarenakan gigi berlubang bisa berdampak pada kesehatan secara keseluruhan dan menjadi penyebab kematian tidak langsung. (Sumber Foto: Steven M Huffstutler DDS)

Liputan6.com, Yogyakarta Belum lama, tepatnya pada awal bulan September, sempat viral sebuah cuitan yang membahas tentang masalah gigi berlubang. Dalam cuitan itu, dibahas jikalau gigi berlubang menjadi penyebab kematian seseorang.

Alhasil, tak sedikit yang jadi ramai membicarakan gigi berlubang penyebab kematian tersebut dan ikut penasaran. Sebab, selama ini, gigi berlubang begitu jarang dikaitkan dengan efek yang parah hingga meninggal dunia.

Lantas, bagaimana komentar dokter gigi terkait hal ini?

Tidak Sebabkan Kematian Langsung

Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Usman Sumantri mengungkapkan bahwa dirinya sendiri sebenarnya cukup terkejut mendengar kabar ada yang meninggal karena gigi berlubang.

Namun, menurut Usman, hal itulah yang disebut dengan fokal infeksi pada gigi dan mulut. Fokal infeksi itulah yang diduga menjadi awal mula dari berkembangnya penyakit-penyakit lain.

"Itu yang disebut fokal infeksi. Jadi giginya berlubang, tidak diapa-apain. Terus membentuk abses, jadi pertahanan tubuh untuk infeksi. Didiamkan bisa ke jantung, ke mana-mana. Ini menyebabkan indirect to death," kata Usman dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2023 bersama Pepsodent di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ditulis Rabu, (13/9/2023).

Usman mengungkapkan bahwa gigi berlubang menjadi penyebab kematian tidak langsung. Sehingga, memang penting untuk tidak membiarkan gigi berlubang lama-lama terjadi dan mengalami perburukan.

"Dia (gigi berlubang) enggak menyebabkan kematian langsung. Tapi dia tidak langsung, dan itu sebenarnya bisa dicegah. Betul enam bulan sekali periksa. Jangan sampai gigi berlubang itu berlanjut," ujar Usman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gigi Berlubang Menjadi Sumber Infeksi

Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 di Yogyakarta
Ketua AFDOKGI drg Suryono (kedua dari kiri), Ketua PB PDGI drg Usman Sumantri (ketiga dari kiri), drg Ratu Mirah (tengah), Brand Ambassador Pepsodent Raisa dan Hamish Daud (kanan) usai membuka acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa, 12 September 2023. (Foto: Liputan6.com/Diviya Agatha)

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof drg Suryono mengungkapkan bahwa gigi berlubang pun menjadi sumber penyebab infeksi.

"Kalau gigi kita berlubang, terus menjadi gigi yang sudah mati, maka akan menjadi fokal infeksi, sumber infeksi karena isinya pasti kuman," kata Suryono.

"Nah, di saat kondisi tubuh kita mengalami kelelahan, imunitas menurun. Maka dia menyebar mengikuti pembuluh darah kita. Ya, bisa ke jantung, ke ginjal, dan seterusnya," sambungnya.

Suryono menambahkan, ada pula bukti berdasarkan studi yang mendukung. Seperti kaitan antara penyakit sistemik dengan kesehatan gigi dan mulut.

"Bahkan beberapa studi ada hubungan antara penyakit sistemik dengan kondisi kesehatan gigi dan mulut kita. Sebagai contoh, diabetes gitu," ujar Suryono.


Salah Satu Penyebab Gigi Berlubang

Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 di Yogyakarta
Ketua PB PDGI drg Usman Sumantri, Brand Ambassador Pepsodent Raisa dan Hamish Daud usai membuka acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa, 12 September 2023. (Foto: Liputan6.com/Diviya Agatha)

Lebih lanjut Usman mengungkapkan bahwa gigi berlubang dapat disebabkan karena adanya sisa makanan atau minuman manis yang menempel pada gigi. Alhasil, dari sana, bakteri bisa berkembang dengan lebih cepat.

"Perlu diketahui, sisa makanan atau minuman manis pada gigi menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat," ujar Usman.

"Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang," sambungnya.


Konsumsi Gula Berlebih Bikin Gigi Berlubang

Mengonsumsi Makanan Manis secara Berlebihan
Gigi berlubang penting untuk ditangani segera. Hal itu dikarenakan gigi berlubang bisa berdampak pada kesehatan secara keseluruhan dan menjadi penyebab kematian tidak langsung. (credit: unsplash.com/Rod)

Usman menambahkan, sebuah studi turut mengungkapkan jikalau orang yang setiap hari mengonsumsi satu sampai dua porsi minuman berpemanis, maka risiko gigi berlubangnya meningkat sebanyak 31 persen.

Namun, Usman memahami bahwasanya fakta tersebut tidak bisa membuat seseorang harus menghindari gula sepenuhnya. Untuk itu, jika memang mau mengonsumsi gula, penting untuk sikat gigi dengan benar.

"Kita tentu tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak, tapi konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dan rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali," kata Usman.

infografis journal
Infografis Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa. (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya